HUT Kemerdekaan RI
Tradisi Unik Keluarga Panglima Jenderal Soedirman di Bulan Kemerdekaan RI: Tak Pakai Baju Baru
Keluarga Panglima Besar Jenderal Soedirman memiliki tradisi unik saat bulan kemerdekaan Indonesia yakni tidak menggunakan baju baru.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Panglima Besar Jenderal Soedirman memiliki tradisi unik saat bulan Agustus atau pada bulan kemerdekaan Indonesia.
Cucu Jenderal Soedirman, Ganang Priyambodo Soedirman mengatakan neneknya, Siti Alfiah Soedirman berpesan kepada keturunan agar tidak menggunakan baju baru saat bulan kemerdekaan itu.
Baca juga: HUT Ke-80 RI, Presiden Anugerahkan Satyalencana Ke PNS Kemenko Polkam yang Mengabdi Puluhan Tahun
Ganang Priyambodo Soedirman adalah cucu dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, salah satu pahlawan nasional paling dihormati dalam sejarah Indonesia.
Ia dikenal sebagai penjaga nilai-nilai perjuangan dan spiritualitas sang kakek, serta aktif membagikan kisah-kisah pribadi dan warisan moral Jenderal Soedirman kepada publik.
Ganang adalah putra dari Ahmad Tidarwono Soedirman, anak pertama Jenderal Soedirman.
"Nuwun sewu bapak, kalau kita kaitannya dengan 17 Agustus, setiap bulan Agustus itu kita bukan dilarang, tapi diimbau jangan beli baju baru," kata Ganang saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (15/8/2025) lalu.
Tradisi ini dilakukan untuk meneladani sosok Jenderal Soedirman yang tak menggunakan baju baru ketika berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ganang bercerita ketika Jenderal Soedirman meninggalkan Kota Yogyakarta untuk gerilya pada 19 Desember 1948 hingga pulang pada 9 Juli 1949 menggunakan jubah yang sama.
"Beliau ingin menunjukkan bahwa perjuangan seperti itu gak boleh, nuwun sewu ya, berangkat dengan ini, pulang pun dengan ini dan beliau tau masyarakatnya ketika itu rakyatnya juga masih dalam kesulitan," ucapnya.
Bahkan, Presiden pertama RI, Ir Soekarno alias Bung Karno pun sempat mengirimkan surat yang berisi akan memberikan baju baru untuk Jenderal Soedirman menjelang kemerdekaan.
"Intinya nuwun sewu ya (isi surat) 'Adinda bahwa saya presiden sangat tahu persis bahwa Adinda ini sebentar lagi mau kemerdekaan, Adinda nggak punya baju kok yang pantas pakai, ini saya kasih baju pantas pakai supaya dipakai, tapi itu pun nggak dipakai," ucapnya.
Atas dasar itu, istri Jenderal Soedirman pun mengimbau anak, cucu keturunannya untuk mengikuti jejak Bapak Gerilya Indonesia tersebut.
"Di 17 Agustus, tapi itu tidak dilarang, diimbau aja. Jangan beli yang pendahulu mu dulu bisa beli tapi kami gak beli kan gitu. Jadi buat kami bulan Agustus ini jadi pengingat bagi kami semua 'dangan tuku disik' (jangan beli dulu), mau beli nanti," ucapnya.
Sekilas soal Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman, Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia, sekaligus seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang dihormati di Indonesia berkat jasanya yang telah menggugurkan para penjajah.
Ia dilantik pada tanggal 18 Desember 1945 dan selama tiga tahun melawan tentara kolonial Belanda.
Bahkan ia berhasil mengalahkan mereka melalui sebuah perjanjian yang disusun olehnya yang dikenal sebagai perjanjian Linggarjati dan Renville.
Soedirman merupakan anak dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem. Ia lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916.
Sejak kecil, Soedirman diasuh oleh pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo, karena ia memiliki kondisi keuangan yang jauh lebih baik dibandingkan keluarganya.
Soedirman pun diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi dan ia diberi gelar kebangsawanan suku Jawa, menjadi Raden Soedirman.
Soedirman tumbuh besar menjadi seorang siswa rajin dan aktif dalam kegiatan sekolah serta mengikuti organisasi Islam.
Selain itu, ia juga diajarkan etika dan tata krama priyayi serta kesederhanaan sebagai rakyat biasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.