Gempa di Jabodetabek
6 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Berpotensi Menyebabkan Gempa Bumi
Wilayah Jawa Barat memiliki enam sesar atau patahan aktif yang dapat memicu peristiwa gempa bumi dengan kekuatan kecil hingga besar.
Penulis:
David AdiAdi
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Gempa bumi sendiri merupakan getaran atau guncangan pada permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam bumi.
Pelepasan energi ini biasanya terjadi karena pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik, yang menghasilkan gelombang seismik yang merambat melalui bumi dan menyebabkan permukaan bumi bergetar.
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dapat terjadi karena pergeseran lempeng bumi, aktivitas vulkanik, runtuhan dan longsor, hingga aktivitas sesar atau patahan.
Baru-baru ini, warga Bekasi dan sekitarnya dihebohkan dengan peristiwa gempa bumi dengan magnitudo M 4,7.
Gempa bumi tersebut terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025 sekitar pukul 19:54:55 WIB.
Baca juga: BMKG: Gempa Bekasi Tergolong Dangkal Dipicu Sesar Naik Busur Jawa Barat
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi tersebut terjadi di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.
Adapun sumber gempa tersebut dipicu oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Untuk mengetahui sebaran sesar aktif di wilayah Jawa Barat, berikut Tribunnews sajikan ulasannya:
Sesar Aktif
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Sesar yang aktif adalah sesar yang berpotensi bergerak dan menyebabkan gempa bumi.
Sebuah sesar dianggap aktif jika telah menunjukkan pergerakan dalam beberapa ribu tahun terakhir.
Berdasarkan jenisnya, sesar terbagi menjadi sesar geser (dimana batuan bergerak horizontal), sesar naik (dimana satu blok batuan naik di atas yang lain), dan sesar turun (dimana satu blok batuan turun relatif terhadap yang lain).
Gempa bumi yang disebabkan oleh sesar dapat memiliki berbagai dampak, mulai dari getaran ringan hingga gempa bumi yang merusak dengan potensi meruntuhkan bangunan dan menyebabkan korban jiwa.
6 Sesar Aktif
Di wilayah Jawa Barat sendiri terdapat sedikitnya enam sesar atau patahan yang berstatus aktif.
Adapun keenam sesar aktif tersebut yakni:
- Sesar Cimandiri
- Sesar Garsela
- Sesar Cipamingkis
Berikut penjelasan keenam sesar tersebut.
Baca juga: BMKG Ungkap Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 Dipicu Sesar Aktif Jawa Barat, Ini Penjelasannya
Sesar Lembang adalah sesar aktif (patahan bumi) yang terletak di utara Kota Bandung, Jawa Barat.
Sesar ini membentang sepanjang sekitar 29 km dari Padalarang hingga Jatinangor, dan berpotensi memicu gempa bumi.
Sesar Lembang bertipe sesar geser (strike-slip) dengan komponen sesar turun (normal).
Sesar ini berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan hingga magnitudo 6,8.
Adapun Sesar Lembang ini merupakan penyebab dari gempa bumi dengan magnitudo 1,7 yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (20/8/2025).
2. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan aktif yang terletak di Jawa Barat.
Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, hingga melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
Sesar Cimandiri bertipe sesar geser dengan pergeseran relatif 4-6 mm per tahun, dan merupakan pemisah tektonik antara Pegunungan Bayah dan Pegunungan Selatan Jawa Barat.
Menurut penelitian di Research Gate, Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar aktif yang memiliki potensi bahaya cukup besar bagi daerah sekitarnya.
Sesar Cimandiri ini menjadi penyebab dari gempa bumi dengan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur pada tanggal 21 November 2022.
Sesar Baribis adalah sesar aktif yang membentang dari Purwakarta hingga Majalengka, Jawa Barat, dan bahkan melewati Jakarta bagian selatan.
Sesar ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer dan terbagi menjadi beberapa segmen.
Sesar Baribis termasuk dalam kategori sesar naik dan menjadi salah satu sumber potensi gempa bumi di wilayah Jawa Barat, termasuk Jakarta dan sekitarnya.
Sesar ini berpotensi menimbulkan gempa bumi merusak hingga gempa megathrust, terutama pada segmen-segmen tertentu.
Sesar Baribis ini disebut sebagai pemicu dari gempa bumi dengan magnitudo M 4,7 yang mengguncang Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (20/8/2025).
4. Sesar Garsela
Sesar Garut Selatan atau dikenal dengan Sesar Garsela adalah sesar aktif yang terletak di Jawa Barat, khususnya di wilayah Garut dan Bandung bagian selatan.
Sesar ini memiliki panjang sekitar 42 kilometer dan membentang dari selatan Garut hingga selatan Bandung.
Sesar Garsela dikenal sebagai salah satu sesar paling aktif di Jawa Barat dan menjadi penyebab gempa bumi di wilayah tersebut, termasuk gempa yang mengguncang Bandung pada tahun 2024.
Gempa yang disebabkan oleh Sesar Garsela bisa bersifat destruktif karena kedalamannya yang relatif dangkal, meskipun magnitudonya mungkin tidak terlalu besar.
Sesar Garsela menjadi penyebab dari gempa bumi dengan magnitudo 4,9 yang mengguncang wilayah Bandung pada 18 September 2024.
Baca juga: 10 Cerita Warga Rasakan Gempa Bekasi: Lemari Bergoyang, Kursi Bergerak Sendiri
Sesar Citarik adalah sesar aktif mendatar (strike-slip fault) yang membentang di Jawa Barat.
Sesar ini memiliki panjang sekitar 250 kilometer dan melewati beberapa daerah penting seperti Pelabuhan Ratu, Bogor, dan Bekasi, hingga dekat Jakarta.
Sesar ini dikenal karena kelurusan aliran Sungai Citarik yang mengikuti jalur patahan di bawah permukaan.
Karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan kawasan padat penduduk seperti Jabodetabek, aktivitas Sesar Citarik dapat berpotensi memicu gempa bumi yang signifikan.
Sesar Citarik ini menjadi penyebab dari gempa bumi bermagnitudo 4,1 yang terjadi di Bogor, Jawa Barat pada 10 April 2025.
6. Sesar Cipamingkis
Sesar Cipamingkis adalah sebuah sesar aktif yang terletak di wilayah timur Sukabumi dan barat Cianjur, Jawa Barat.
Sesar ini memiliki arah barat daya-timur laut dan merupakan salah satu dari beberapa sesar aktif yang berpotensi menyebabkan gempa bumi di wilayah tersebut.
Sesar Cipamingkis bertipe sesar turun (normal fault).
Sesar ini menjadi penyebab dari gempa bumi bermagnitudo 4,1 yang mengguncang wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya pada 28 Mei 2024.
(Tribunnews.com/David Adi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.