Sabtu, 23 Agustus 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

Anggota DPR Ibaratkan OTT KPK Immanuel Ebenezer Sebagai Gol Bunuh Diri

Politisi PKS Nasir Djamil mengibaratkan OTT terhadap Immanuel tersebut sebagai gol bunuh diri.

|
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Surya.co.id/Yusron Naufal Putra
DITANGKAP KPK - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noe ditangkap KPK hari ini dalam dugaan kasus pemerasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil, merespons Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK, terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel.

Nasir mengibaratkan OTT terhadap Immanuel tersebut sebagai gol bunuh diri.

Istilah 'gol bunuh diri' biasanya dipakai di sepak bola saat pemain bola memasukkan bola ke gawang sendiri sehingga kalah dari lawannya.

Nasir memakai istilah itu karena pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengklaim sangat gencar dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi.

Namun justru pembantunya yakni wakil menteri ditangkap KPK terkait dugaan korupsi.

"Presiden kan sangat, sangat gencar untuk soal ini gitu (pemberatasan korupsi), dan tentu sangat seperti memasukkan bola ke gawang sendiri ini," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

"Jadi apa yang dialami oleh wamenaker itu seperti memasukan bola ke gawang sendiri, atau gol bunuh diri," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nasir merasa prihatin atas peristiwa yang menimpa Immanuel tersebut.

"Dan tentu kita sangat prihatin dengan kejadian ini, karena presiden sangat gencar menyuarakan isu-isu soal pemberantasan korupsi," pungkas Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Aceh ini.

Diduga Terkait Pemerasan

Penangkapan terhadap Noel merupakan bagian dari rangkaian operasi yang dimulai sejak Rabu malam (20/8/2025).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penangkapan pejabat yang akrab disapa Noel tersebut saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (21/8/2025).

Ia  memastikan bahwa lokasi penangkapan berada di Jakarta.

Menurut Fitroh, operasi senyap ini terkait dengan dugaan tindak pidana pemerasan. 

"(Dugaan) pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan