Selasa, 26 Agustus 2025

Korupsi Izin Tambang

KPK Tahan Rudy Ong Chandra Terkait Kasus Suap Izin Tambang di Kaltim

Asep menjelaskan bahwa penahanan dilakukan setelah Rudy dijemput paksa oleh tim penyidik pada Kamis, 21 Agustus 2025, di wilayah Surabaya. 

Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
RUDY ONG CHANDRA — KPK menahan pengusaha tambang Rudy Ong Chandra dalam kasus dugaan suap pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur periode 2013–2018, Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi melakukan penahanan terhadap Rudy Ong Chandra (ROC).

Dia adalah seorang pengusaha dan komisaris di empat perusahaan tambang.

Penahanan dilakukan terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa suap dalam pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur periode 2013–2018.

Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara yang sebelumnya telah menjerat tiga orang tersangka, termasuk mantan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak (AFI).

"Untuk kebutuhan proses penyidikan, tim penyidik menahan tersangka ROC selama 20 hari pertama, terhitung sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025 di Rutan Cabang Gedung Merah Putih KPK," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Asep menjelaskan bahwa penahanan dilakukan setelah Rudy dijemput paksa oleh tim penyidik pada Kamis, 21 Agustus 2025, di wilayah Surabaya. 

Tindakan ini diambil karena Rudy telah mangkir lebih dari dua kali dari panggilan pemeriksaan tanpa memberikan keterangan yang sah dan diduga berusaha menyembunyikan diri.

Gugatan Praperadilan

Rudy Ong Chandra juga sempat mengajukan gugatan praperadilan terhadap status tersangkanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Oktober 2024. 

Namun pada November 2024, hakim memutuskan untuk tidak menerima gugatan tersebut, sehingga proses penyidikan oleh KPK dinyatakan sah secara hukum.

Rudy Ong Chandra seorang pengusaha tambang asal Kalimantan Timur.

Dia komisaris sejumlah pemilik perusahaan antara lain PT Sepiak Jaya Kaltim, PT Cahaya Bara Kaltim, PT Bunga Jadi Lestari, dan PT Anugrah Pancaran Bulan.

Dia juga punya kepemilikan saham 5 persen saham di PT Tara Indonusa Coal sebuah perusahaan tambang.

Konstruksi Perkara Suap Izin Tambang

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan