Kamis, 28 Agustus 2025

Kemhan Koordinasi dengan BNPP Hingga TNI Soal Insiden Penembakan WNI di Perbatasan RI-Timor Leste

Kementerian Pertahanan akan berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait insiden penembakan WNI di perbatasan Timor Leste.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
POS-KUPANG.COM/HO
WNI DITEMBAK - Tangkap layar video saling adu mulut antara warga Negara Timor Leste dan warga Negara Indonesia. Tampak Sipol Timor Leste berada di lokasi tersebut, Senin, 25 Agustus 2025. 

Sementara itu masyarakat juga diminta untuk menjaga kondusifitas.

Balthasar Tpoi yang menjadi saksi dalam insiden tersebut membeberkan kronologi lengkap kejadian penembakan di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse itu.

Ia menjelaskan pada Hari Minggu (24/8/2025), sejumlah petani Desa Inbate yang mengolah lahan di wilayah perbatasan RI-RDTL menyaksikan aktivitas UPF Timor Leste dan Warga Negara Timor Leste di sekitar perbatasan.

Masyarakat menyaksikan mereka hendak membukakan jalan menuju ke lahan milik warga untuk pembangunan patok perbatasan.

"Bapak Antonius Kaet (warga yang menyaksikan aktivitas UPF Timor Leste) tanya mereka kamu buat apa. Mereka bilang, kami mau buat PAL (patok perbatasan). Saat itu, dari pihak UPF Timor Leste bilang nanti kami laporkan ke Danpos Nino (Desa Inbate dan Buk)," ujarnya.

Saat itu, kata Balthasar, Antonius meminta UPF Timor Leste melaporkan hal itu kepada Danpos Nino.

Meski demikian, lokasi pembangunan patok tersebut berada di atas lahan milik warga Desa Inbate atas nama Antonius.

Pada Minggu (24/8/2025) malam, sejumlah warga Desa Inbate kemudian berkumpul dan berunding mengenai pembangunan patok perbatasan oleh UPF Negara Timor Leste tersebut.

Jarak antara patok perbatasan lama dan patok perbatasan yang hendak dibangun tersebut sekitar 300 meter.

Masyarakat menolak pembangunan patok perbatasan di titik yang tersebut karena sudah ada patok perbatasan lama yang selama ini menjadi patokan warga.

Pada Senin (25/8/2025), sebanyak 24 orang warga Desa Inbate kemudian berencana menuju ke lokasi tersebut berniat memotong alang-alang untuk pembangunan rumah adat.

Ketika tiba di lokasi, sejumlah warga Negara Timor Leste berada di lokasi dengan peralatan hendak membangun patok perbatasan.

Ketika melihat warga Desa Inbate di lokasi itu, mereka kemudian kembali ke wilayah Negara Timor Leste.

Tidak lama berselang, warga Negara Timor Leste tersebut kembali lagi ke lokasi tersebut bersama dengan sejumlah anggota UPF Timor Leste.

"Adan 7 orang (UPF Timor Leste) mereka bawa senjata semua. Ketika mereka kembali ke sini, mereka panggil kami untuk ketemu. Kami tidak mau. Kami suruh mereka pulang tapi mereka tidak mau. Mereka bersikeras untuk kami ketemu," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan