Selasa, 2 September 2025

Demo di Jakarta

Arti ACAB, 1312, Who Do You Call When The Police Murder? Viral usai Insiden Ojol Dilindas Rantis

ACAB adalah singkatan All Cops Are Bast*rds (semua polisi bajing*n). Simak arti kata yang lain yaitu 1312, Who Do You Call When The Police Murder.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
X.com
ARTI KATA - Tulisan Who Do You Call When The Police Murder? ikut viral setelah insiden kendaraan taktis (rantis) milik Brimob melindas seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan saat aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8/2025) malam. Simak arti dari arti ACAB, 1312, dan Who Do You Call When The Police Murder. 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial tengah diramaikan dengan tulisan ACAB, 1312, dan Who Do You Call When The Police Murder?

Hal ini terjadi setelah kendaraan taktis (rantis) milik Brimob melindas seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan saat aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8/2025) malam.

Aksi polisi itu tentu saja menuai kecaman dari berbagai kalangan. Bahkan banyak yang menyebut sebagai tindakan biadab kepolisian terhadap rakyat.

Dalam setiap unggahan protes terhadap aparat kepolisian, warganet juga ikut menyematkan tagar ACAB dan 1312.

Termasuk postingan dengan tulisan Who Do You Call When The Police Murder?

Lalu, apa saja arti ACAB, 1312, dan Who Do You Call When The Police Murder? Simak penjelasannya.

Arti ACAB

Seorang wanita memegang plakat saat peringatan untuk Warit Somnoi, 15 tahun, seorang pengunjuk rasa yang telah meninggal dua bulan setelah ditembak selama demonstrasi anti-pemerintah, di luar kantor polisi di Bangkok pada 29 Oktober 2021. (ARSIP, OKTOBER 2021)
Seorang wanita memegang plakat saat peringatan untuk Warit Somnoi, 15 tahun, seorang pengunjuk rasa yang telah meninggal dua bulan setelah ditembak selama demonstrasi anti-pemerintah, di luar kantor polisi di Bangkok pada 29 Oktober 2021. (ARSIP, OKTOBER 2021) (Jack TAYLOR / AFP)

ACAB adalah singkatan dari All Cops Are Bastards atau All Coppers Are Bastards. Dalam bahasa Indonesia, All Cops Are Bastards artinya semua polisi adalah baj*ngan.

Mengutip dari dictionary.com, cop dan copper adalah istilah slang untuk petugas polisi yang muncul di Amerika pada abad ke-19. 

Sementara Istilah "baj*ngan" telah lama digunakan sebagai bentuk penghinaan kasar bagi "orang yang tercela".

Diketahui secara persis, siapa yang pertama kali mencetuskan frasa All Cops Are Bastards atau ABCA. Namun, frasa ini telah ditemukan sejak tahun 1970-an. 

Alasan mendasar di balik penyebutan semua polisi sebagai baj*ngan-—meskipun tidak secara harfiah semua polisi dianggap sebagai adalah orang jahat—adalah karena kepolisian pada dasarnya bersifat opresif.

Baca juga: BREAKING NEWS Demo Memanas di Jambi dan Surabaya: Gedung DPRD Dilempar, Polisi Lepaskan Gas Air Mata

Opresif adalah sesuatu yang memberatkan, tidak adil, kejam, atau tirani, yang sering kali merujuk pada kondisi atau situasi eksternal yang memberikan beban berat pada kesejahteraan seseorang. 

Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan perilaku atau sistem yang menindas, menghancurkan kebebasan, dan menyebabkan diskriminasi.

ACAB telah dipakai selama beberapa dekade, terutama dalam bentuk grafiti, spanduk, bahkan hingga tagar di media sosial oleh orang-orang yang menentang polisi karena berbagai alasan.

Setelah pembunuhan George Floyd Jr, seorang Afrika-Amerika yang tewas dibunuh dalam penangkapan oleh seorang polisi di Minneapolis, AS pada tahun 2020, ACAB secara khusus digunakan sebagai wujud protes menentang kekerasan dan rasisme polisi.

Arti 1312

Grafiti bertuliskan No Justice No Peace atau Tidak Ada Perdamaian tanpa Keadilan serta A.C.A.B yang dituliskan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Grafiti bertuliskan No Justice No Peace atau Tidak Ada Perdamaian tanpa Keadilan serta A.C.A.B yang dituliskan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). (Kompas TV (Achmad Ibrahim/Associated Press))

Sementara 1312 bukanlah angka biasa. Sama seperti ACAB, 1312 juga memiliki arti.

Ternyata, 1312 adalah padanan numerik dari ABCA. Padanan ini berdasarkan posisi huruf alfabet sebagai berikut:

  • 1 (A) untuk huruf pertama All
  • 3 (C) untuk huruf kedua Cops 
  • 1 (A) untuk huruf ketiga Are
  • 2 (B) untuk huruf keempat Bastards

Kode 1312 sering digunakan bersama ACAB sebab artinya pun sama yaitu All Cops Are Bastards (All Coppers Are Bastards) atau semua polisi adalah bajingan.

Sama seperti ACAB, 1312 juga sering digunakan dalam bentuk grafiti dan spanduk yang digunakan dalam demonstrasi.

Di Indonesia, baik ACAB maupun 1312 mulai populer digunakan setelah demonstrasi menuntut reformasi pada tahun 1998. 

Sejak saat itu, ACAB dan 1312 kerap digunakan dalam berbagai aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap kekerasan oleh aparat polisi.

Termasuk digaungkan oleh masyarakat di media sosial saat aksi represif dan opresif yang dilakukan polisi terjadi.

Misalnya pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 lalu di mana polisi anti huru hara menembakkan gas air mata ke beberapa arah di tribun selatan yang tidak terdapat gesekan.

Selain itu, saat polisi memaksa band punk asal Purbalingga, Sukatani meminta maaf atas lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".

Arti Who Do You Call When The Police Murder?

Terakhir, ada kalimat Who Do You Call When The Police Murder? yang juga muncul pasca-insiden driver ojol dilindas rantis Brimob.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti siapa yang akan kamu panggil ketika polisi yang membunuh?

Pertanyaan ini tidak dimaksudkan untuk meminta nomor telepon atau kontak spesifik. 

Sebaliknya, pertanyaan yang yang dalam dan retoris tersebut menyiratkan rasa frustrasi, ketidakberdayaan, dan hilangnya kepercayaan pada sistem.

Diketahui, salah satu peran utama kepolisian adalah melindungi warga dari bahaya dan ancaman.

Saat masyarakat membutuhkan perlindungan, kita akan memanggil polisi. Ketika dalam kesulitan, masyarakat pun akan memanggil polisi. 

Namun siapa yang akan masyarakat panggil ketika polisi melakukan kejahatan?

Secara sederhana, pertanyaan ini menyoroti masalah dalam masyarakat ketika lembaga yang bertugas menjaga keamanan justru menjadi sumber bahaya.

Polisi seharusnya menjadi pihak yang melindungi dan menegakkan hukum justru melakukan kejahatan paling serius.

7 Polisi Ditangkap

Sementara itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Abdul Karim mengatakan, tujuh anggota Brimob telah diamankan untuk menjalani proses pemeriksaan.

Mereka adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.

"Jadi saat ini perlu saya sampaikan, pelaku tujuh orang sudah diamankan dan sudah kita lakukan pemeriksaan gabungan dari Propam Polri dan Brimob Polri," ujar Irjen Abdul Karim, Jumat (29/8/2025).

Namun hingga saat ini, polisi belum bisa memastikan peran ketujuh anggota yag saat itu berada di dalam mobil barracuda maut tersebut.

"Masih kita dalami siapa yang nyetir, masih kita dalami."

"Kita masih belum bisa tahu, yang jelas tujuh orang ini ada dalam satu kendaraan," tegas Kadiv Propam, dikutip dari TribunJakarta.com.

Lebih lanjut Irjen Abdul Karim menegaskan pihak Propam dengan Brimob akan menyelidiki apa saja peran dari ketujuh anggota polri yang telah diamankan.

"Kita dalami perannya bagaimana. Saat ini pelaku sudah kita amankan, yang saat ini dalam proses pemeriksaan gabungan Propam Polri dan Brimob karena pelaku kesatuan asal dari brimob," jelas Karim.

Ketujuh anggota Brimob masih menjalani pemeriksaan di Mako Satbrimob Polda Metro Jaya di Kwitang Senen, Jakarta Pusat.

Selain tujuh polisi yang terlibat, kendaraan Barracuda yang digunakan dalam insiden tersebut juga diamankan di Kwitang.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Identitas 7 Anggota Brimob yang Lindas Ojol hingga Tewas, Berpangkat Kompol hingga Bharaka

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJakarta.com/ Annas Furqon Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan