Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Puan Minta Maaf Atas Perilaku dan Ucapan Wakil Rakyat yang Tak Berkenan
Puan minta maaf atas perilaku dan ucapan anggota DPR. Dialog digelar usai demo rusuh yang timbulkan korban jiwa dan rumah dijarah.
“Kami ingin mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Tapi tentu ada juga UU yang perlu dibahas cepat karena kebutuhan mendesak pemerintah,” ucapnya.
Aspirasi dari Majelis Mujadalah Kiai Kampung

Perwakilan Majelis Mujadalah Kiai Kampung, Siti Zuhro, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi ruang komunikasi dua arah antara DPR dan masyarakat lokal.
“Alhamdulillah, kami Majelis Mujadalah Kiai Kampung yang terdiri dari Kiai dan Nyai bertemu dengan Ibu Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani, dan juga Bapak Wakil Ketua DPR RI, Bapak Cucun,” ujar Siti Zuhro.
Ia menyoroti pentingnya DPR menjadi lembaga yang partisipatif dan tidak elitis.
“Yang paling melegakan adalah DPR tidak boleh elitis lagi, tapi DPR yang betul-betul partisipatif, yang mau mendengarkan dan membuka diri untuk terjadinya komunikasi dua arah dengan masyarakat luas,” ujarnya.
Siti Zuhro juga menekankan bahwa aspirasi yang disampaikan berasal dari masyarakat di tingkat kampung, bukan hanya desa, dan mencakup kebutuhan serta harapan yang konkret.
“Kami betul-betul menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat di aras lokal itu sampai ke kampung, tentang apa yang mereka rasakan, butuhkan,” ucapnya.
Majelis Mujadalah Kiai Kampung berharap DPR menjalankan fungsi dan wewenangnya secara amanah, termasuk dalam melakukan pengawasan konstruktif terhadap pemerintah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.