10 Amalan saat Gerhana Bulan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
10 Amalan saat Gerhana Bulan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, untuk memperkuat keimanan serta memperbanyak amalan ibadah sunnah yang bernilai.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Nuryanti
2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka.
Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Muttafaq 'alaih).
3. Shalat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah.
Rasulullah SAW selalu melaksanakannya di masjid sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri. (Lihat: Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323).
4. Wanita boleh ikut shalat berjamaah di belakang barisan laki-laki. Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut shalat gerhana bersama Rasulullah SAW. (HR. Bukhari).
5. Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan shalat gerhana. Karena adzan dan iqamah hanya berlaku pada shalat fardhu yang lima.
6. Sebelum menjalankan sholat Gerhana Bulan, dianjurkan menyerukan dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah".
Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan shalat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (HR. Abu Daud dan Nasa'i)
7. Disunahkan mengeraskan bacaan surat, baik shalatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam shalat gerhana (HR. Muttafaq alaih).
8. Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (HR. Muttafaq alaih).
Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah.
9. Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi Muhammad SAW bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa'i).
Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat, akan tetapi petunjuk hadits lebih menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana.
10. Dianjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
1. Berniat di dalam hati. Adapun jika dilafazkan:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.