Gerhana Bulan
Langit Komodo Memerah! Gerhana Bulan Total Terekam Jelas oleh BMKG
Langit Komodo memerah saat gerhana bulan total berlangsung selama tiga jam. BMKG dan BRIN mencatat puncak moon eclipse ini pada
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Gerhana bulan total berlangsung selama tiga jam pada 7–8 September 2025 dan dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia. Puncaknya terjadi pukul 01.59 WITA dan terekam jelas dari Pulau Komodo melalui siaran langsung BMKG. Fenomena ini bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1447 H dan dikenal sebagai blood moon atau moon eclipse.
TRIBUNNEWS.COM — Langit malam di atas Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, memunculkan pemandangan langka: bulan tampak besar dan berwarna merah-oranye pekat, menggantung di langit gelap bertabur bintang.
Citra ini diambil dari siaran langsung pengamatan Gerhana Bulan Total oleh Stasiun Meteorologi Komodo, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mendokumentasikan puncak moon eclipse pada Senin (8/9/2025) pukul 01.59 WITA.
Fenomena ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam dan dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana dimulai pada Minggu malam pukul 23.27 WIB dan berakhir pada Senin dini hari pukul 02.56 WIB.
Peristiwa ini bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1447 Hijriah, dua hari setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Apa Itu Gerhana Bulan Total?
Gerhana bulan atau moon eclipse terjadi saat cahaya Matahari terhalang oleh Bumi, sehingga tidak seluruhnya sampai ke Bulan. Peristiwa ini hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi secara ilmiah karena posisi orbit benda langit yang teratur.
Gerhana bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, dengan Bumi di tengah. Posisi ini membuat Bulan masuk sepenuhnya ke bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana dan langit cerah, Bulan tampak berwarna merah gelap—dikenal sebagai blood moon.
Warna merah tersebut muncul akibat hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya biru tersebar lebih banyak, sementara cahaya merah yang memiliki panjang gelombang lebih panjang lolos dan mencapai permukaan Bulan.
Baca juga: Viral Video Fenomena Langit Merah di Aceh, Ahli Fisika Beri Penjelasan
Kronologi Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025
- 7 September 2025, 23.27 WIB: Awal gerhana sebagian
- 8 September 2025, 00.31 WIB: Awal gerhana total
- 8 September 2025, 01.53 WIB: Akhir gerhana total
- 8 September 2025, 02.56 WIB: Akhir gerhana sebagian
BMKG menyebut bahwa gerhana bulan total ini merupakan salah satu fenomena astronomi paling merata dan jelas sepanjang tahun.
Pengamatan dapat dilakukan dengan mata telanjang, dan beberapa jenis ponsel dengan kamera resolusi tinggi mampu menangkap momen gerhana dengan cukup jelas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.