Reshuffle Kabinet
Mengapa Menteri Budi Arie Dicopot? Pengamat Singgung Program Flagship Prabowo
Menurut Hendri Satrio, pencopotan Budi Arie disebabkan oleh alasan yang lebih bersifat politis.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM – Pengamat politik Hendri Satrio (Hensat) mengungkapkan analisisnya mengenai penyebab Budi Arie Setiadi dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi.
Hensat adalah pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, sebuah lembaga yang mengkaji opini publik dan didirikan tahun 2014.
Budi Arie resmi dicopot setelah Prabowo melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada hari Senin, (8/9/2025). Dia digantikan oleh Ferry Juliantono yang sebelumnya menjadi Wakil Menteri Koperasi.
Reshuffle kabinet adalah istilah yang merujuk pada perombakan atau perubahan susunan menteri dalam kabinet pemerintahan oleh kepala negara.
Menurut Hensat, pencopotan Budi Arie disebabkan oleh alasan yang lebih bersifat politis. Kata dia, pencopotan itu berkaitan dengan program Koperasi Merah Putih (KMP).
“Kementerian Koperasi itu punya sebuah flagship, program Pak Prabowo yang diandalkan, namanya Koperasi Merah Putih,” kata Hensat dalam program Sapa Indonesia di Kompas TV, Selasa, (9/9/2025).
Hensat berujar KMP memiliki jaringan luas hingga 80.000 titik di tanah air.
“Sangat riskan bila kemudian Presiden Prabowo sebagai politisi memberikan tangan 80.000 titik yang flagship program pemerintahannya ini tidak dalam lingkaran dia,” katanya menjelaskan.
Kata Hensat, dia sudah lama menduga bahwa jika program itu dipegang Budi Arie, Budi Arie mungkin akan mendapat tugas lain.
“Akhirnya ini terjadi dan diberikan ke Ferry Juliantono yang satu partai dengan beliau,” ujar Hensat.
Hensat mengatakan hal seperti itu masuk akal secara politis dan juga pernah dilakukan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya jika ada program flagship atau program andalan.
Baca juga: Cerita di Balik Reshuffle Mendadak Kabinet Prabowo: Budi Arie dan Karding Masih Sempat Berkantor

Budi Arie bangga pernah jadi bawahan Prabowo
Setelah dicopot, Budi Arie berterima kasih karena pernah diberi kepercayaan oleh Prabowo. Dia terhitung hanya 10 bulan menjabat sebagai Menteri Koperasi.
"Saya sangat berterima kasih dan bangga pernah dipercaya menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," kata Budi Arie, Selasa.
Dia lalu mengimbau semua pihak menggunakan segenap tenaga, hati, dan pikiran untuk bersama-sama berjuang dalam era kebangkitan koperasi yang diyakini akan menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
Budi Arie yang dikenal dekat dengan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengklaim langkah yang diambil Prabowo selalu berpijak pada kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
"Semoga perjuangan dan kebangkitan koperasi terus berlanjut demi terwujudnya keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Dia turut berterima kasih kepada keluarga besar Kementerian Koperasi atas kebersamaan, dukungan, dan pengabdian yang telah dijalani bersama selama ini.
"Mari kita tetap bersatu, rukun, saling mendukung, dan terus bekerja keras demi tercapainya Indonesia Emas 2045."

Profil Budi Arie sang loyalis Jokowi
Budi Arie lahir tanggal 20 April 1969 dan dikenal sebagai loyalis Jokowi.
Dia menjadi anggota tim sukses Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Di samping itu, dia dikenal sebagai pendiri kelompok relawan Pro Joko Widodo (Projo).
Baca juga: Budi Arie Setiadi Bangga Pernah Jadi Bagian Pemerintahan Presiden Prabowo Meski Hanya 10 Bulan
Budi Arie pernah membela dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, dalam kasus tudingan yang menimpa mereka.
Dia membantah Gibran adalah orang di balik akun Kaskus Fufufafa yang menyerang Prabowo dan keluarganya.
Lalu, dia membela Kaesang yang menggunakan jet pribadi saat pelisiran ke Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, wajar saja apabila Kaesang menggunakan jet pribadi ke AS kaena istrinya sedang hamil tua sehingga tidak boleh naik pesawat umum.
Budi Arie pernah ikut dalam aksi demonstrasi menjelang jatuhnya Soeharto pada tahun 1998.
Lalu, dia dipercaya, menjadi menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (UI) tahun itu dan menjabat hingga tahun 2001.
Budi Arie juga mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesi Indonesia (MPI).
Bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI lainnya, dia membidani lahirnya Keluarga Besar (KB) UI.
Sebagai politikus, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta.
Pada Pemilihan umum Legislatif 2009, dia pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu).
Selain berkarier sebagai politikus, Budi Arie pernah pula menjadi seorang wartawan media terkemuka di tanah air.
Pada tahun 2019 dia dipercaya Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Lalu, pada tahun 2023 dia diangkat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Akhir tahun kemarin dia sempat diperiksa oleh Bareskrim Polri mengenai kasus judi online di kementeriannya.
Adapun dalam kabinet Prabowo, Budi Arie resmi menjadi Menteri Koperasi per 21 Oktober 2024.
(Tribunnews/Febri/Deni/Garudea)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.