Ekonom: Purbaya Menteri Reflasi, Pasar Berpandangan Positif, Kebijakan Lanjutan Ditunggu
Menurut ahli kebijakan seperti ini sangat penting untuk dilakukan dibutuhkan karena masalahya ada di sisi permintaan ekonomi
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pasar keuangan berlanjut dalam sentimen positif hari ini dengan IHSG kembali diatas 7800. Terkait dengan ini, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian Menyatakan bahwa, "Purbaya adalah Mentri Reflasi, kebijakan meningkatkan likuiditas perbankan adalah langkah yang telat".
Selama bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung tertahan oleh kebijakan kontraksi dari aliran darah ekonomi, yakni keuangan, karena kita tertahan oleh siklus dollar dan hal-hal lain yang memaksa kita bertahan dalam dogma stability over growth.
Namun, kondisi masa kini mengharuskan pemerintah untuk memberikan support ekonomi secara langsung ditengah pelemahan daya beli dan ngadatnya mesin perputaran ekonomi.
Beberapa tahun terakhir, ekonomi tumbuh, tapi tidak berputar, ujar Fakhrul. Ini menyebabkan banyak masyarakat yang tidak menikmati pertumbuhan ekonomi.
Misi utama dari Bapak Purbaya adalah melakukan reflasi perekonomian. "Reflasi adalah kebijakan dimana pemerintah secara terkoordinasi melakukan peningkatan tingkat perekonomian dan Aggregate demand ke tingkat yang seharusnya. Kebijakan ini dilakukan dengan mengarahkan belanja dalam jumlah besar kedalam sektor-sektor tertentu untuk meningkatkan tenaga kerja yang kemudian meningkatkan perekonomian, ujar Fakhrul.
Baca juga: Ide Menkeu Purbaya Kucurkan Dana ke Perbankan Dinilai Mirip dengan Eks Menteri Ekonomi Era Megawati
PR selanjutnya, setelah menempatkan dana pemerintah di perbankan adalah, pemerintah harus secepatnya merealisasikan dan meningkatkan kualitas belanja, terutama untuk program hasil terbaik cepat seperti MBG dan Koperasi Merah Putih, pembangunan rumah dan lain sebagainya.
Selain itu, untuk memastikan stimulus ini tepat sasaran, Fakhrul berpendapat program seperti insentif untuk rekrutmen pegawai baru untuk perusahaan sektor padat karya harus ditingkatkan. Pemerintah bisa memberikan bantuan kepada tenaga kerja lewat bantuan kepada perusahaan dengan membayar sebagian gaji dari pegawai baru. Ini diperlukan karena pengusaha saat ini juga sedang dalam fase bertahan.
Menurut Fakhrul, kebijakan seperti ini sangat penting untuk dilakukan. "Dulunya Kebijakan Reflasi juga dilakukan di Amerika Serikat, tahun 1930an ketika ada kemerosotan ekonomi, dan Jepang lewat Abenomics juga sukses melaksanakan reflasi". Ini dibutuhkan karena masalahya ada di sisi permintaan ekonomi, bukan penawaran, ujar Fakhrul.
Kedepannya, untuk memastikan program ini berhasil, komunikasi intensif dari kementrian keuangan, BI dan pemerintah mutlak dibutuhkan, karena kebijakan reflasi hanya bisa dilakukan dengan dorongan bersama-sama dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
Saat ini, "Reflasi Untuk Rakyat Adalah Kunci" . Ketika rakyat merasakan perbaikan daya beli, pendapatan pajak, perekonomian dan kestabilan keuangan bisa dicapai, ujar Fakhrul
Abaikan Larangan Ayah,Yudo Sadewa Putra Menkeu Purbaya Kepergok Main Tiktok, Sebut Sri Mulyani |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Buka Peluang Tambah Aliran Dana Kas Negara ke Perbankan |
![]() |
---|
Kucuran Dana Rp 200 T Disalurkan Besok, Menkeu Purbaya Minta Perbankan Aktif Salurkan Kredit |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pastikan Kucuran Dana Rp 200 Triliun Akan Masuk Perbankan Besok |
![]() |
---|
IHSG Anjlok usai Reshuffle Menkeu Sri Mulyani ke Purbaya, Ahli: Kalau Makin Terpuruk Tanda Tak Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.