Minggu, 28 September 2025

Komisi IX DPR: Kasus Keracunan di Bandung Barat Jadi Alarm Keras, Pengawasan MBG Tak Boleh Longgar

Achmad Ru’yat, mengkritik soal maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah tanah air, khususnya di Kab Bandung Barat

Penulis: Reza Deni
Tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
SISWA KERACUNAN MBG - Korban keracunan menu MBG terus berdatangan di GOR Kecamatan Cipongkor Bandung Barat, Senin (22/9/2025) malam. Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat, mengkritik maraknya kasus keracunan dalam program MBG di sejumlah wilayah tanah air, khususnya di Kabupaten Bandung Barat. Ru'yat mendesak pemerintah memastikan makanan yang didistribusikan dalam program tersebut higienis dan layak konsumsi.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat, mengkritik soal maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah tanah air, khususnya di Kabupaten Bandung Barat.

Ru'yat pun mendesak pemerintah untuk memastikan makanan yang didistribusikan dalam program tersebut higienis dan layak konsumsi. 

“Kasus di Bandung harus menjadi alarm keras. Program MBG tidak boleh longgar pengawasannya. Makanan yang diberikan kepada siswa, ibu hamil, menyusui, hingga balita wajib aman, sehat, dan bebas dari risiko keracunan,” kata Ru’yat kepada wartawan, Kamis (25/9/2025)

Legislator PKS itu mengatakan kini para korban keracunan telah dirujuk ke RSUD Cililin. 

Dia juga telah meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera memperketat pengawasan, mulai dari pengadaan hingga distribusi makanan.

Menurutnya, keberhasilan program MBG tidak cukup diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari kualitas makanan yang diterima.

Baca juga: Menu Ikan Hiu Diduga Penyebab Keracunan MBG di Kalbar, Ini Penjelasan Badan Gizi Nasional

“Jika aspek keamanan pangan diabaikan, tujuan menyehatkan generasi malah bisa berbalik membahayakan,” tandas Ru'yat.

Dilansir Kompas, Adapun korban keracunan makan bergizi gratis di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tembus 842 orang. 

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tiga kejadian sejak Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025), yaitu di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.

"Total korban keracunan sebanyak 842 orang. Data terakhir pada pukul 16.24 WIB," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, saat ditemui di posko kesehatan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Rabu malam. 

Baca juga: Khawatir Kandungan Merkuri, Ikan Hiu Diduga Penyebab Keracunan MBG di Ketapang, 24 Bocah SD Mual

Lia menjelaskan, pada Senin lalu, keracunan massal pertama terjadi di Cipongkor dengan 393 korban, mulai dari siswa PAUD hingga SMK.

Mereka diketahui menyantap menu MBG yang disiapkan dari dapur SPPG Cipari di wilayah Kecamatan Cipongkor.

Kasus serupa kembali terjadi pada Rabu, baik di Cipongkor maupun di Cihampelas, dengan 449 korban tambahan.

Terkait perbedaan data yang sempat muncul dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Lia mengatakan, hal itu disebabkan oleh adanya perhitungan awal secara kasar, yang kini telah diperbarui berdasarkan laporan Dinkes. Korban keracunan lebih banyak Lia menyebutkan, jumlah korban pada kejadian kedua lebih banyak dibandingkan hari pertama.

Baca juga: Ikan Hiu Saus Tomat Diduga Jadi Biang Keladi Keracunan MBG di SDN 12 Benua Kayong Ketapang 

Meski begitu, penanganan dilakukan lebih cepat karena banyak bantuan datang dari berbagai pihak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan