Pendidikan dan Karier Petinggi BGN Disorot Usai Marak Keracunan MBG, Tak Ada Riwayat Menyangkut Gizi
Kompetensi para petinggi Badan Gizi Nasional (BGN) dipertanyakan publik seiring terjadi kasus keracunan massal MBG di beberapa wilayah Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) belakangan ini mendapat kritik tajam seiring keracunan massal dalam pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, BGN melaporkan sejak Januari hingga 22 September, terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Paling banyak di Pulau Jawa.
Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), mencatat korban keracunan MBG terus meningkat. Per 21 September 2025, jumlahnya menjadi 6.452 anak.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, mengungkap faktor yang menjadi penyebab ribuan siswa keracunan MBG.
Mulai dari higienitas makanan buruk, suhu dan pengolahan pangan yang tidak sesuai, kontaminasi silang dari petugas, dan indikasi alergi pada penerima manfaat.
Hal itu bisa terjadi karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dapur MBG, tidak dikelola profesional.
Baca juga: Sosok Dadan Hindayana, Kepala BGN yang Sedang Disorot karena Kasus Keracunan MBG, Hartanya Rp9 M
Dikatakan Qodari, dari 8.583 dapur MBG hanya 34 yang memiliki sertifikat kebersihan.
Lisensi bernama sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS) dan prosedur keamanan pangan merupakan mandat yang harus dikantongi SPPG.
Sebagai langkah perbaikan, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan bahwa setiap SPPG wajib untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Sertifikat Halal, dan Sertifikat Penggunaan Air Layak Pakai dalam waktu satu bulan.
BGN juga telah membentuk tim investigasi untuk memastikan evaluasi berjalan menyeluruh, sehingga program MBG ke depan dapat terlaksana dengan lebih aman, bermutu, dan terpercaya bagi anak-anak Indonesia.
Langkah tersebut tak lepas dari kritik publik yang muncul di kolom komentar postingan Instagram resmi BGN.
Publik menilai hal itu semestinya sudah dilakukan sebelum program MBG berjalan.
"Kebiasaan kerja tanpa persiapan, hanya mengejar target. Begitu jatuh korban byk baru gerak," demikian salah satu komentar netizen.
Latar belakang petinggi BGN pun menuai sorotan, karena dinilai tak satu pun di antara mereka memiliki latar belakang berkait gizi. Termasuk Kepala BGN Dadan Hindayana.
"Enggak ada yang kompeten di gizi bisa masuk," komentar netizen lainnya.
Berikut riwayat singkat petinggi BGN:
1. Dadan Hindayana
Dari situs IPB, Dadan Hindayana diketahui sebagai dosen di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institur Pertanian Bogor (IPPB).
Ia menempuh pendidikan sarjana di IPB dengan studi hama dan penyakit tumbuhan.
Kemudian pendidikan doktoral tempuh di Hannover University, Jerman.
Fokus studinya di kampus tersebut adalah entomologi atau ekologi serangga.
Meski riwayat pendidikannya tak berkait gizi, Dadan Hindayana dilantik menjadi Kepala BGN oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Senin, 19 Agustus 2024.
Setelah Prabowo menjabat Presiden RI, Dadan tetap dipercaya menduduki sebagai Kepala BGN.
2. Brigjen Pol. Sony Sonjaya
Sony Sanjaya adalah seorang perwira tinggi Polri berpangkat Brigadir Jenderal yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991, seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebelum menjadi petinggi BGN, Sony Sanjaya memiliki karier panjang di kepolisian.
Ia pernah menjabat Kapolres Majalengka dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Aceh.
3. Nanik S Deyang

Nanik S. Deyangmerupakan alumnus Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) angkatan 1984. Bidang studinya biologi.
Ia pernah berkarier sebagai jurnalis di Tabloid Bangkit.
Setelah berkarier di dunia jurnalistik, Nanik S. Deyang merambah ke ranah politik dan pemerintahan.
Pada Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019, ia bertugas sebagai Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kiprahnya di pemerintahan semakin menonjol dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Oktober 2024, ia dilantik sebagai Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan untuk periode 2024-2029. Selanjutnya, pada 12 Juni 2025, ia diangkat menjadi Komisaris Independen di PT Pertamina (Persero).
Pada 17 September 2025, ia dilantik menjadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.
4. Mayjen TNI Lodewyk Pusung
Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua BGN.
Ia dilantik sebagai Wakil Ketua BGN oleh Presiden Prabowo Subianto pada 22 Oktober 2024.
Lodewyk merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1985 yang berpengalaman dalam bidang infanteri.
Sebelum pensiun sebagai perwira tinggi (pati) TNI pada 2018, Lodewyk sempat menjabat Pangdam I/Bukit Barisan.
5. Brigjen (Purn) Sarwono B.Sc SIP PSC
Brigjen TNI (Purn) Sarwono dilantik sebagai Sekretaris Utama BGN oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada 31 Oktober 2021.
Sarwono pernah menjabat sebagai Direktur Bela Negara Ditjen Pothan sebelum pensiun dari pati TNI, dikutip dari kemhan.go.id.
Sebelum dilantik menjadi Sekretaris Utama BGN, Sarwono sudah tergabung dalam BGN.
Ia pernah meninjau pelaksanaan Program Dapur Sehat di wilayah Kodim 0103/Aceh Utara pada Juni 2024.
6. Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman SE
Di BGN, Brigjen TNI (Purn) Jimmy Alexander Adirman menjabat sebagai Inspektur Utama.
Ia sebelumnya merupakan pati TNI di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), seperti Sarwono.
Masih dikutip dari kemhan.go.id, Jimmy pernah menjabat sebagai Sesidtjen Kuathan Kemhan dan Dirmat Ditjen Kuathan Kemhan.
Sesditjen Kuathan Kemhan merupakan jabatan terakhir Jimmy sebelum pensiun.
Menurut catatan Wikipedia, Jimmy merupakan salah satu tokoh Karo, Sumatra Utara (Sumut).
Dilansir tni-au.mil.id, Jimmy pada Maret 2025, meninjau pelaksanaan program MBG di DIY.
Ia datang melihat langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Lapangan Udara (Lanud) Adisutjipto.
7. Dr. Ir Tigor Pangaribuan
Tigor merupakan alumni IPB. Ia berkuliah di Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) angkatan 1986 - 1990. Gelar masternya yakni Master of Business Administration MBA).
Tigor Pangaribuan memiliki pengalaman luas di bidang sumber daya manusia dan menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan dan instansi pemerintah.
Ia kini menduduki posisi Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola di Badan Gizi Nasional (BGN).
Kemudian pernah pula menduduki posisi di korporasi BUMN sebagai SVP Human Capital di MIND ID, SVP Human Capital di PT Semen Indonesia, Country Sr. Manager HR & Services Head di Pexco Energy/Tately NV Oil & Gas Company (2011-2014).
Selanjutnya sebagai Country Sr. Manager and Head of HR & Services di Premier Oil (2008-2010).
8. Brigjen (Purn) Suardi Samiran S.sos MM
Brigjen TNI (Purn) Suardi Samiran menjabat sebagai Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN.
Ia merupakan pensiunan pati TNI dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris LP2N Universitas Kemenhan (Unhan).
Dilansir TribunJateng.com, Suardi pernah menjabat Kazidam IV Diponegoro pada 2018.
9. Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha
Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha merupakan pensiunan pati kelima yang menjadi pejabat BGN, yakni Deputi Pemantauan dan Pengawasan.
Dadang adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1998.
Ia sempat menjabat sebagai Dirjen Pothan Kemhan sebelum pensiun.
Dikutip dari Kompas.com, Dadang juga pernah menjadi Kepala Biro Umum Sekretariat Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sebelum dimutasi ke Kemhan pada 2020.
Sebagai informasi, Dadang termasuk mantan Tim Mawar, tim kecil yang dibuat Kopassus Grup IV TNI AD pada 1998.
Tim Mawar adalah dalang dari operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi kala itu.
9. Dr. Drs Nyoto Suwignyo MM
Nyoto dilantik presiden Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional.
Sebelumnya, ia mengemban tugas sebagai Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi di Badan Pangan Nasional.
Nyoto meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN dengan predikat Sangat Memuaskan, menjadi doktor ke-182 yang lulus dari kampus tersebut, 15 November 2022.
NU DKI dan Apmaki Dukung Langkah Pemerintah Pakai Produk dalam Negeri untuk MBG |
![]() |
---|
Sempat Dibantah BGN, Surat 'Tutup Mulut' jika Terjadi Keracunan MBG Terbukti di Banyumas |
![]() |
---|
SPPG Karanglewas Kidul Banyumas Dihentikan Sementara, 115 Siswa Mulai TK hingga SMA Keracunan MBG |
![]() |
---|
Profil M Qodari, KSP yang Sebut 8.000 Lebih Dapur MBG Tak Miliki Sertifikat Higienis |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG Disebut di Luar Nalar, Kepala BGN: 3.900 Mitra Bakal Dihapus dari Sistem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.