Kamis, 2 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Puluhan Anak di Kadungora Jawa Barat Keracunan Susu MBG, Kepala BGN: Ini Hal yang Tidak Terduga

Kepala BGN menyebut susu tersebut langsung diminum anak-anak yang kemudian menimbulkan gejala gangguan pencernaan.

Penulis: Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
RAKER DPR - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Rapat kerja tersebut membahas terkait penanganan kasus-kasus dan juga isu permasalahan di dalam program makan bergizi gratis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan adanya kasus keracunan massal di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Puluhan anak mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi susu yang dibagikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: 338 Kasus Keracunan Massal MBG di Banggai Sulawesi Tengah, Kepala BGN Klaim Akibat Pemasok Ikan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif nasional yang diluncurkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai 6 Januari 2025.

 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak dan kelompok rentan seperti ibu hamil dan menyusui.

Baca juga: BGN Ungkap Data Kasus Keracunan MBG Tercatat 6.517, Pemicunya SPPG Tak Penuhi SOP

Kepala BGN Prof Dadan Hindayana mengungkap kasus ini saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Baginya, kasus keracunan yang terjadi di daerah tersebut tidak terduga.

“Dan Kadungora ini hal yang tidak terduga, karena sebetulnya SPPG memberikan makanan dua kali: yang pertama masak segar, kemudian karena mau ada renovasi dia membagikan makanan untuk hari ini, dan salah satu makanan yang dibagikan adalah susu,” kata Dadan.

Kepala BGN menyebut susu tersebut langsung diminum anak-anak yang kemudian menimbulkan gejala gangguan pencernaan.

“Susunya langsung diminum, dan itu kemudian menimbulkan gangguan pencernaan,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan BGN, sebanyak 30 anak di Kadungora terdampak dalam kejadian itu. Kasus ini menambah daftar insiden keracunan yang terjadi di wilayah Jawa dalam dua bulan terakhir.

Dadan menegaskan sebagian besar insiden keracunan MBG terjadi akibat pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

Baca juga: Sebaran Data Keracunan MBG September 2025, Korban Terbanyak di Wilayah 2

“Kasus kejadian banyak terjadi di 2 bulan terakhir. Ini berkaitan dengan berbagai hal, dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,” ucapnya.

Sebagai tindak lanjut, BGN menutup sementara Satuan Penanganan Pengelolaan Gizi (SPPG) yang terbukti melanggar SOP dan menimbulkan korban. Penutupan berlaku hingga perbaikan dilakukan dan hasil investigasi keluar.

Selain itu, BGN juga menyiapkan instruksi baru, termasuk penggunaan alat sterilisasi dan rapid test makanan di setiap dapur MBG, serta pelatihan berulang bagi para penjamah makanan.
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved