Senin, 6 Oktober 2025

Dari AI hingga Pencucian Uang, Narasi Kreatif Jadi Senjata Generasi Muda Hadapi Isu Kontemporer

Di tengah derasnya arus informasi, generasi muda menghadapi tantangan untuk memilah serta menyampaikan cerita yang relevan. 

Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
KOMUNIKASI - Kegiatan seminar PURE (Public Relations Seminar and Competition) 2025 yang digelar Program Studi Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), belum lama ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah derasnya arus informasi, generasi muda menghadapi tantangan untuk memilah serta menyampaikan cerita yang relevan. 

Kemunculan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) menambah kompleksitas, sekaligus membuka peluang baru dalam mengolah informasi.

Kreativitas dan kepekaan sosial diperlukan agar narasi tidak hanya menarik, tetapi juga berdampak.

Selain itu, komunikasi publik tidak bisa dilepaskan dari isu-isu yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. 

Misalnya, perbincangan mengenai keuangan, regulasi, atau etika digital menuntut pendekatan komunikasi yang tepat agar pesan dapat dipahami dengan jelas. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan bercerita kini semakin penting di berbagai bidang.

Dalam PURE (Public Relations Seminar and Competition) 2025 yang digelar Program Studi Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). 

Mengangkat tema “Impactful Narrative”, ratusan peserta memenuhi auditorium UKSW, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, menunjukkan besarnya minat terhadap isu narasi dan komunikasi strategis.

Di kategori pelajar, tim Deepspace dari SMK 1 Salatiga tampil dengan cerita tentang perubahan cara remaja mencari informasi, dari buku ke kecerdasan buatan

“Kami memilih cerita ini karena melihat langsung situasi di sekolah, di mana mayoritas siswa memakai AI untuk tugas,” ungkap perwakilan tim Deepspace, Kayla Ayudia Kirana dikutip Senin (6/10/2025).

Meski terbatas alat dan waktu, pengalaman ini dinilai mempererat kerja sama tim sekaligus memberi kesempatan untuk mencoba hal baru.

Sementara itu, di kategori mahasiswa, tim CNL dari Universitas Airlangga Surabaya mengangkat strategi komunikasi untuk perusahaan keuangan digital dengan fokus pada isu pencucian uang.

“Kami memilih tema ini karena punya ketertarikan di bidang keuangan dan sudah berpengalaman di instansi terkait,” ujar perwakilan tim CNL, Nadya Frida Sari.

Seminar PURE 2025 turut menghadirkan pembicara publik yang memberi inspirasi.

“Alasan ikut karena guest star-nya menarik, dan ternyata benar, materinya sangat insightful,” ujar perwakilan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, Chelsea Veronica. 

Banyak peserta mengaku mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana narasi dapat digunakan untuk membangun komunikasi yang berdampak.

Selain memberi ruang bagi pembicara profesional, seminar ini juga menjadi ajang bertukar gagasan lintas disiplin. 

Baca juga: Pentingnya Transformasi Digital Memperkuat Komunikasi Publik Mendukung Pembangunan

Peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif berdiskusi mengenai tren komunikasi digital, etika penyampaian pesan, hingga peran kreator konten dalam membentuk opini publik. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved