Kamis, 2 Oktober 2025

Pentingnya Transformasi Digital Memperkuat Komunikasi Publik Mendukung Pembangunan

Nursodik mengingatkan bahwa mahasiswa dan generasi muda tidak boleh berhenti pada posisi konsumen informasi

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
GOES TO CAMPUS - Direktur Informasi Publik, Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo (kedua dari kanan) saat menyapa pemenang kuiz interaktif Indonesia.go.id Goes to Campus (IGtC) yang digelar Selasa (30/9/2025) di Padang, Sumatra Barat. IgtC dikatakan Nursodik bukan sekadar ajang akademik, melainkan menjadi wadah kolaborasi lintas sektor yang mempertemukan mahasiswa, akademisi, aparatur sipil negara (ASN), serta pemangku kepentingan lain.   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan pentingnya pentingnya transformasi digital dalam memperkuat komunikasi publik dan mendukung pembangunan nasional.

Hal tersebut diwujudkan melalui portal resmi pemerintah, Indonesia.go.id, yang hadir sebagai etalase informasi publik, berita pembangunan, dan layanan pemerintahan.

“Portal ini hadir dengan fitur dwibahasa (Indonesia–Inggris) untuk menjangkau audiens global. Partisipasi masyarakat sangat kami nantikan agar portal ini benar-benar menjadi pilihan bacaan utama, tempat publik mencari informasi terpercaya tentang kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional,” kata Direktur Informasi Publik, Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo dalam acara Indonesia.go.id Goes to Campus (IGtC), Padang, Sumatra Barat, Selasa (30/9/2025).

Menurut Nursodik, fitur dwibahasa ini dinilai sebagai terobosan penting, sebab kebutuhan informasi tidak lagi terbatas pada masyarakat domestik.

Publik internasional—mulai dari jurnalis, akademisi, hingga investor—membutuhkan akses langsung ke sumber informasi pemerintah yang kredibel. Dengan kehadiran fitur tersebut, Indonesia semakin siap bersaing dalam diplomasi digital global.

Baca juga: Darmawati, Istri Dewa Zeus Judol Kominfo Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp 250 Juta

Oleh karena itu, Nursodik mengingatkan bahwa mahasiswa dan generasi muda tidak boleh berhenti pada posisi konsumen informasi.

Mereka harus bertransformasi menjadi produsen konten yang mampu memengaruhi opini publik, memperluas jejaring, dan menggerakkan perubahan sosial.

“Suara mereka mampu membentuk opini publik, memperluas jejaring, dan menggerakkan perubahan sosial. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, mahasiswa, ASN, dan komunitas akan melahirkan generasi yang cerdas, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” tegasnya.

Dengan menempatkan generasi muda sebagai subjek, bukan sekadar objek pembangunan, pemerintah berharap narasi bangsa dapat lebih luas menyebar melalui ekosistem digital yang partisipatif.

IGtC Padang menghadirkan sejumlah narasumber yang mewakili sinergi antara dunia akademik, birokrasi, dan praktisi. Mereka adalah Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Diana Chitra Hasan; Penerjemah Ahli Madya Kemkomdigi, Filmon Leonard Warouw; dan Penerjemah Ahli Muda Kemkomdigi, Wilda Stiana.

Kehadiran akademisi memastikan substansi kegiatan berakar pada landasan ilmiah, sementara kontribusi praktisi memberikan dimensi nyata tentang bagaimana komunikasi publik dijalankan di lapangan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menerima materi teoritis, tetapi juga pemahaman praktis yang langsung bisa diaplikasikan.

Kegiatan ini pun diharapkan menumbuhkan kesadaran baru di kalangan mahasiswa dan masyarakat bahwa narasi bangsa tidak boleh berhenti di ruang birokrasi. Narasi itu harus hidup, menyebar, dan menjadi kekuatan yang mempersatukan.

IGtC Padang hadir membekali generasi muda dengan keterampilan, semangat, dan ruang berkreasi, sehingga Indonesia tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai bangsa yang mampu bersuara lantang di panggung global.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved