Jumat, 10 Oktober 2025

Waspada! Ini Ciri-Ciri Makanan Tidak Layak Konsumsi Menurut Kemenkes dan WHO

Masyarakat dapat memahami ciri-ciri makanan tidak layak konsumsi menurut informasi resmi Kemenkes dan WHO untuk mencegah resiko keracunan makanan.

Hasil Olah AI/gemini.com
MAKANAN TIDAK LAYAK - Gambar orang indonesia menutup hidung karena mencium makanan di meja makan yang tidak layak konsumsi hasil kecerdasan buatan (AI) Rabu (8/10/2025). Masyarakat dapat memahami ciri-ciri makanan tidak layak konsumsi menurut informasi resmi Kemenkes dan WHO untuk mencegah resiko keracunan makanan. 

Kasus anak sekolah mengalami mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan yang ternyata sudah basi dan disimpan dalam suhu yang tidak sesuai, belakangan ini marak terjadi.

Untuk mencegah kejadian serupa, masyarakat perlu lebih waspada dan teliti dalam memilih makanan. Pemerintah melalui Kemenkes dan BPOM terus melakukan edukasi dan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar, namun peran aktif konsumen tetap menjadi kunci utama. 

Masyarakat dapat memahami ciri-ciri makanan tidak layak konsumsi menurut informasi resmi Kemenkes berikut ini.

5 Ciri Makanan Tidak Layak Konsumsi

1. Bau berubah atau tidak sedap

Biasanya berbau asam, tengik, atau berbeda dari bau normalnya.

2. Tekstur berubah

Permukaan terasa berlendir, lengket, atau lembek (buah/sayur jadi layu).

3. Rasa berubah

Rasa jadi asam, tengik, atau tidak seperti biasanya.

4. Warna berubah

Menjadi kusam, kehijauan, kehitaman, atau warna lain yang tidak wajar.

5. Muncul jamur

Tampak spot putih, hijau, atau warna lain yang menandakan jamur.

Resiko Memakan Makanan Tidak Layak Konsumsi

Melansir dari WHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat turut menegaskan bahwa makanan yang mengandung bakteri, virus, parasit, atau zat kimia berbahaya dapat menyebabkan lebih dari 200 jenis penyakit. 

WHO mencatat bahwa setiap tahun, hampir 1 dari 10 orang di dunia mengalami sakit akibat makanan yang terkontaminasi, dengan lebih dari 420.000 kematian, termasuk 125.000 anak di bawah usia lima tahun.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved