Sekolah Internasional di Tangerang Diteror Bom, Komisi X DPR Soroti Standar Keamanan Sekolah
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani mengecam keras aksi teror bom yang menyasar sekolah internasional di wilayah Jabodetabek.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani mengecam keras aksi teror bom yang menyasar sekolah internasional di wilayah Jabodetabek.
Ia menilai peristiwa tersebut menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk memperkuat sistem keamanan di lingkungan pendidikan.
Lalu Ari, sapaan akrab Lalu Hadrian Irfani, mendesak Polri dan instansi terkait segera turun tangan melakukan penyelidikan, mengungkap pelaku, dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Peristiwa seperti ini tidak boleh terulang di masa depan. Negara harus hadir menjamin keamanan dunia pendidikan,” kata Lalu Ari, kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Lalu Ari menyebut aksi teror bom di sekolah internasional telah menimbulkan keresahan di lingkungan pendidikan.
Selain itu, juga mengganggu rasa aman peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dan para orang tua.
“Sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman dan bebas dari ancaman kekerasan dalam bentuk apa pun," ucapnya.
Di samping aspek penegakan hukum, Lalu Ari juga mendorong penguatan sistem keamanan dan manajemen krisis di sekolah, termasuk pelatihan tanggap darurat, komunikasi krisis, serta edukasi keamanan bagi siswa, guru, dan tenaga pendidik.
Dia menambahkan, perlu adanya standar operasional keamanan sekolah yang terintegrasi dengan aparat setempat, agar dunia pendidikan tetap terlindungi dan masyarakat tidak panik menghadapi situasi semacam ini.
“Standar keamanan sekolah ini mutlak diperlukan untuk memastikan sekolah tetap menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua,” tandasnya.
Kronologi ancaman bom
Ancaman bom pertama diterima dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten, pada Selasa (7/10/2025).
Dua sekolah itu yakni Jakarta Nanyang School di Pagedangan Kabupaten Tangerang dan Mentari Intercultural School (MIS) di Tangerang Selatan.
Dalam pesan yang dikirim, pelaku mengklaim telah memasang bom di lingkungan sekolah dan mengancam akan meledakkannya dalam waktu 45 menit jika tebusan tidak dibayarkan.
Ancaman serupa kembali muncul di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara pada hari yang sama sekitar pukul 05.09 WIB.
Pesan diterima melalui nomor marketing sekolah dengan isi ancaman yang nyaris identik.
Polisi Buru Penebar Teror Bom ke Sekolah Internasional di Kawasan Tangerang |
![]() |
---|
Kronologi Ancaman Bom di 2 Sekolah Internasional Tangsel, Pesan Teror Dikirim Lewat WA dan Email |
![]() |
---|
2 Sekolah Internasional di Wilayah Tangerang dapat Ancaman Bom, Polisi Tak Temukan Bahan Peledak |
![]() |
---|
4 SD di Seoul Terima Ancaman Bom, Teror Berulang Sejak Agustus 2023, Korsel Darurat Hoaks |
![]() |
---|
Kualitas Pendidikan Internasional Bisa Diakses Semua Sekolah, Begini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.