Rabu, 29 Oktober 2025

Legislator PDIP Bonnie Triyana: Bahasa Portugis Bukan Bahasa Pergaulan Internasional

Politikus PDIP ini mengaku khawatir bahasa Portugis dalam kurikulum pendidikan akan memberatkan para siswa.

Penulis: Reza Deni
Istimewa
BAHASA PORTUGIS - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana. Ia menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang ingin Bahasa Portugis masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia hanya untuk menyenangkan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang sedang datang ke Istana Negara, Jakarta. 
Ringkasan Berita:
  • Anggota Komisi X DPR menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang ingin Bahasa Portugis masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia hanya untuk menyenangkan Presiden Brasil.
  • Menurutnya, bahasa portugis bukan bahasa pergaulan internasional
  • Legislator dari PDI Perjuangan ini mengaku khawatir bahasa Portugis dalam kurikulum pendidikan akan memberatkan para siswa.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang ingin Bahasa Portugis masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia hanya untuk menyenangkan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang sedang datang ke Istana Negara, Jakarta.

Menurutnya, bahasa portugis bukan bahasa pergaulan internasional

"Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik. Mungkin Presiden sedang meng-entertaint Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi," kata Bonnie kepada wartawan, Minggu (26/10/2025).

Legislator dari PDI Perjuangan ini mengaku khawatir bahasa Portugis dalam kurikulum pendidikan akan memberatkan para siswa. Begitu pula dengan para guru yang harus mahir berbahasa Portugis apabila mata pelajaran ini diwajibkan.

"Kalaupun dipelajari di Sekolah, apalagi wajib, malah jadi beban siswa begitu pula pendidik karena pasti perlu pengajar bahasa Portugis," kata Bonie 

Anggota DPR periode 2024–2029 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten I ini menilai, pembelajaran Bahasa Portugis tidak akan menjadi beban para siswa jika bersifat sebagai ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan.

"Lain halnya kalau jadi mata pelajaran pilihan tak wajib. Siswa boleh memilih ikut atau tidak pelajarannya," ujar Legislator dari daerah pemilihan Banten I itu.

Di sisi lain, Bonnie mempertanyakan soal kebutuhan staf pengajar atau guru yang akan mengajarkan bahasa Portugis kepada para siswa. Menurut dia, penambahan pengajar akan menambah anggaran.

"Gurunya dari mana? Apakah juga siap dengan anggarannya?” kata Bonnie. 

Dia menyarankan agar sekolah sebaiknya memaksimal pengajaran bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. 

"Bahasa Mandarin jauh lebih strategis untuk diajarkan," tandasnya.

Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah 

Bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas disiplin bahasa yang akan diajarkan di sekolah sekolah Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menggelar pertemuan dengan Presiden Brasil Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

"Saya yakin bahwa dalam waktu yang akan datang kita akan menghasilkan capaian lebih baik. Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting saya telah merumuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia," kata Prabowo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved