Seputar Polri
Berkat Binaan Bripka Gede Suta, Warga Desa Benu Kini Hidup Lebih Tenang dan Sejahtera
Berkat binaan Bripka Gede Suta, warga Desa Benu beralih dari pembuat sopi menjadi pengrajin gula lempeng yang menyejahterakan.
TRIBUNNEWS.COM - Kedekatan antara polisi dan masyarakat bukan cuma soal keamanan, tapi juga soal kemanusiaan. Di banyak daerah, kehadiran aparat justru menjadi pemantik perubahan dari yang dulu penuh kekhawatiran, kini menjadi sumber harapan. Salah satunya terlihat di Desa Benu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, di mana bimbingan tulus seorang polisi mengubah cara hidup warganya.
Di sebuah pondok sederhana di Dusun 3, aroma manis gula lempeng memenuhi udara. Di sana, Mama Maria Aoetpah tampak sibuk mengaduk nira di atas tungku besar, dengan senyum ramah yang tak lepas dari wajahnya. Ia adalah warga binaan Bhabinkamtibmas Desa Benu, Bripka Gede Suta, sosok yang menjadi motor perubahan di desa itu.
“Sekarang kami bisa kerja tenang, tidak takut lagi dikejar polisi,” ujar Mama Maria sambil menuang adonan nira ke cetakan kayu.
Dulu, masyarakat Desa Benu banyak memanfaatkan nira lontar untuk membuat sopi, minuman keras tradisional yang sempat menjadi sumber penghasilan utama, namun juga kerap menimbulkan masalah sosial. Kini, berkat pendampingan Bripka Gede Suta, warga perlahan beralih mengolah nira menjadi gula merah atau gula lempeng—produk yang lebih bernilai ekonomi dan membawa ketenangan hidup.
“Kalau buat sopi, satu drum nira pakai empat jerigen bimoli (5 liter) gula air, hasilnya cuma cukup untuk makan sehari. Tapi kalau dijadikan gula lempeng, dari satu jerigen bisa dapat ratusan lempeng gula. Hasilnya jauh lebih besar,” tutur Mama Maria penuh semangat.
Ia mengaku kini hidup jauh lebih damai dibanding masa lalu saat masih membuat sopi. “Dulu kalau jual sopi, rasanya deg-degan terus. Takut kalau polisi datang operasi. Sekarang kalau jual gula, tenang. Polisi lewat malah kami kasih gula manis buat cicip,” katanya sambil tertawa kecil.
Baca juga: Polda NTT Gelar Bakti Kesehatan, Puluhan Warga Kampung Pasat Dapat Layanan Gratis
Sejak tahun 2019, Bripka Gede Suta aktif membina masyarakat Desa Benu lewat pendekatan humanis dan edukatif. Ia tak datang untuk menindak, melainkan mengajak warga berpikir ulang tentang cara mencari penghidupan yang lebih baik dan halal.
“Saya ke sini bukan untuk melarang, tapi mengubah pola pikir. Kalau nira diolah jadi gula, nilainya tinggi dan laku setiap hari. Sedangkan sopi hanya dicari saat acara tertentu,” jelas Bripka Gede Suta.
Kerja keras itu kini membuahkan hasil manis. Banyak keluarga di Desa Benu yang berhasil memperbaiki taraf hidup mereka.
“Dulu rumah Mama beratap daun, sekarang sudah bisa bangun rumah tembok dari hasil gula lempeng,” ucap Bripka Gede bangga.
Selain meningkatkan ekonomi warga, inovasi ini juga menekan peredaran miras di wilayah Takari. Hubungan antara masyarakat dan aparat pun kini semakin harmonis.
“Kalau dulu polisi datang bikin takut, sekarang malah bantu promosiin gula,” ujar Mama Maria dengan senyum lebar.
Dari tangan-tangan sederhana warga Desa Benu, lahirlah kisah manis perubahan. Usaha gula lempeng kini bukan sekadar mata pencaharian, tapi simbol harapan baru bukti bahwa pendampingan yang tulus bisa mengubah kebiasaan menjadi kesejahteraan.
“Kalau dulu sopinya bikin masalah, sekarang gula merahnya bikin sejahtera,” tutup Bripka Gede Suta penuh arti.
Baca juga: Polda NTT Perbaiki Sumur dan Beri Dinamo Air, Bantu Pengungsi Posko Konga Dapatkan Air Bersih
Seputar Polri
| Subsatgas Si Ipar Operasi Rasaka Cartenz Terus Galakkan Program Polisi Pi Mengajar di Distrik Heram |
|---|
| Personel Polda Jambi Bantu Anak Sekolah Seberang Jalan saat Lalu Lintas Padat di Pagi Hari |
|---|
| Polda Kaltara Lepas 500 Tukik di Pulau Sebatik, Wujud Kepedulian terhadap Kelestarian Penyu |
|---|
| Polsek Telukbetung Utara Perkuat Kedekatan dengan Warga lewat Aksi Berbagi |
|---|
| Humanis dan Inovatif, AKBP Bambang Supeno Terima Penghargaan Visioner |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.