Jumat, 14 November 2025

Hari Ayah Nasional

10 Puisi Hari Ayah 2025, Inspirasi Kata-Kata Indah untuk Merayakan Sosok Ayah

Kumpulan puisi Hari Ayah 2025 yang cocok dibagikan di media sosial cara kreatif untuk memperkuat kedekatan emosional antara anak dan ayah.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
PUISI HARI AYAH - Sejumlah pelajar menulis puisi di SDN 143 Kopo, Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kota Bandung, Jawa Barat. Kumpulan puisi Hari Ayah 2025 yang cocok dibagikan di media sosial cara kreatif untuk memperkuat kedekatan emosional antara anak dan ayah. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November dan tahun ini jatuh pada hari Rabu (12/11/2025).

Peringatan Hari Ayah 2025 menjadi momentum istimewa untuk mengungkapkan rasa cinta, penghargaan, dan doa kepada sosok ayah. 

Di tahun 2025 ini, perayaan Hari Ayah semakin relevan dengan semangat digital, di mana ucapan dan ekspresi kasih sayang dapat dibagikan melalui media sosial agar menjangkau lebih banyak orang.

Salah satu bentuk ekspresi yang paling menyentuh dalam rangka Hari Ayah 2025 adalah puisi, karena puisi mampu merangkum perasaan mendalam dalam kata-kata indah, sederhana, namun penuh makna.

Puisi Hari Ayah 2025 bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga refleksi atas perjuangan seorang ayah yang sering kali tidak terlihat, namun selalu hadir dalam setiap langkah anak-anaknya. 

Melalui puisi, kita bisa menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras, keteguhan hati, dan cinta tanpa syarat yang diberikan ayah sepanjang hidup. 

Puisi juga menjadi cara kreatif untuk memperkuat kedekatan emosional antara anak dan ayah, sekaligus menginspirasi orang lain untuk menghargai sosok ayah dalam keluarga mereka.

Di media sosial, puisi Hari Ayah dapat dibagikan sebagai caption Instagram, status Facebook, Whatsapp (WA) dan unggahan X (Twitter) yang menampilkan bait-bait indah dengan ilustrasi visual. 

Membagikan puisi Hari Ayah 2025 pesan kasih sayang kepada ayah tidak hanya menjadi ungkapan pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi kolektif bagi banyak orang.

Tribunnews.com telah merangkum dari berbagai sumber refrensi puisi Hari Ayah 2025 yang cocok dibagikan di media sosial berikut ini.

Kumpulan Puisi Hari Ayah 2025

1. Terima Kasih Ayah

Ayah, langkahmu selalu jadi cahaya 
Menuntunku di jalan penuh asa
Dalam diam kau ajarkan makna
Bahwa cinta sejati tak pernah sirna

Baca juga: Tanggal 12 November 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Ayah Nasional dan 2 Peringatan Lainnya

Keringatmu jadi bukti perjuangan
Doamu jadi pelindung kehidupan
Aku tumbuh dengan kasihmu yang tulus
Hatiku hangat oleh dekapan yang halus.

Ayah, engkau pahlawan di setiap hari
Meski tanpa mahkota kau tetap mulia
Kedekatan ini abadi tak terganti
Kasihmu terpatri sepanjang masa.

2. Sebuah Kamar 

Karya: Chairil Anwar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia.
Bulan yang menyinar ke dalam mau lebih banyak tahu.

"Sudah lima anak bernyawa di sini,
'Aku salah satu!"

Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
di luar hitungan: Kamar begini,
3X4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa

3. Akulah Si Telaga 

Karya: Sapardi Djoko Damono

Akulah sitelaga: 
belayarkan di atasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil 

yang menggerakkan bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
Perahumu biar aku yang menjaganya

4. Mata Hitam 

Karya: WS Rendra

Dua mata hitam adalah mata hati yang biru
Dua mata hitam sangat kental bahasa rindu
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
Dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
Kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
Secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam

5. Pahlawan Kesuksesanku

Karya: Ardiyani Muninggar

Fajar telah menyapa pagiku
Ku jadikan harimu, hari untuk pengorbanan
Pengorbanan mencari rezeki, pengorbanan untuk mencari awal yang baru
Kau ajarkan aku arti perjuangan
Kau ajarkan aku arti kesuksesan

Ayah mungkin tanpamu aku tidak bisa seperti ini
Mungkin tanpamu aku tidak bisa berdiri di tengah-tengah impianku
Impian untuk meraih keberhasilan
Impian untuk mencapai kemenangan

6. Ayah Tinggal Di Sini, Di Hatiku

Sudah lama ayahku meninggalkanku
Aku merasa kamu masih disini
Ini mimpi karena kamu selalu dalam tidurku
Tahukah kamu bahwa mimpi-mimpi ini selalu mengingatkanku ketika kamu masih di sini?
Bawa aku bersamamu setiap hari
Aku ingat saat engkau mengusap kepalaku
Saya ingat ketika engkau memukulku ketika aku sedang bercanda
Tolong beritahu saya jika apa yang saya lakukan salah
Berikan saran untuk membantuku menjadi anak yang baik
Selalu memberikan apa yang aku minta
Sekarang semuanya tinggal kenangan, kenangan terindah yang pernah aku rasakan dalam hidupku.
Tapi percayalah, hatimu selalu di hatiku
Kau jauh dari alam makmur ini, tapi hatimu ada di hati orang-orang yang mencintaimu ayah

7. Teladan Jiwaku

Ayah
Kamu yang terbaik
Seseorang yang selalu berbicara tentang apa adanya
Salah Ya Salah
Keterbukaanmu lebih dari sekedar ayah
Aku lahir dari tulang rusukmu
Aku bertumbuh sekarang Belajar Dari sikapmu
Dan ketegasan dirimu
Bekas lukanya terlihat seperti ini
Disiplin dari waktu ke waktu
Tolong beritahu aku
Betapa pentingnya waktu
Penting juga untuk menghukum yang salah
Terlepas darimu aku belajar menjadi ayah yang mandiri
Dengan selalu mengingat semua nasehat yang kamu berikan
Terlahir dengan kejahatan dari lubuk hatiku
Maaf ayah, aku tahu rasanya menjadi pria dewasa yang harus bekerja untuk masa depan
Bertemulah besok
Jangan tersesat

8. Ayah

Karya: Moh. Reza

Menjelang magrib langit mencetak jingga merona
Menggunakan baju logam yang terbuat dari pagi
Ayah datang dari pintu belakang
Tanpa salam menyusuri dapur
Beberapa lelah terjatuh ketika sandar di kursi buatannya sendiri
Ayah sudah pulang setelah seharian bekerja untuk anaknya
Juga senja yang berpamitan secara tragis
Barangkali ayah ingin berbaring.
Tak meninggalkan kata
Sebait puisi, sepucuk surat juga hangat sapaannya
Aku tahu tuhan telah meciptakan lelah di tubuhnya
Semasa hidupnya memapah perut lapar anaknya
Seluruh tubuhnya sudah menjadi kerja untuk keluarga

9. Ayah

Karya: Rajie Fauzan

Ayah...
Wajah tuamu kusentuh
Demi bisa mengecup pipi dan keningmu
Tangan keriputmu kuraih
Demi bisa kukecup penuh rasa hormat

Ayah...
Sering kubuat kau kecewa
Tak sedikit kunaikkan tekanan darahmu
Ulahku kerap meluluhlantahkan kesabaranmu

Ayah...
Apa yang harus kuperbuat tuk bahagiakanmu?
Dikala materi tak bergelimpangan dalam kehidupan mapanku
Cukup habiskan waktu bersama dan sedikit lebih lama...itu saja ternyata pintamu

Ayah...
Kudamba selalu sehatmu
Kuinginkan bahagia selalu lahir dan batinmu
Kuimpikan lagi waktu bermanja denganmu
Ku selalu berdoa yang terbaik tuk dunia akhiratmu

10. Ayah

Karya: Ratih Anjelia Ningrum

Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah nafasmu
Dipenuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela di sengat matahari
Hujan pun tak dapat membatasimu
untuk aku anakmu
Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan

Ayah…
Kan kujaga setiap nasehatmu
Di setiap nafasku
Di relung hati akan kuhangatkan namamu
Akan kukobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu
Ayah.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka/Farrah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved