Senin, 24 November 2025

Alvaro Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

Ketua KPAI: Anak Sering Jadi Korban Konflik Orang Tua, Kasus Alvaro Jadi Alarm Nasional

Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, komunikasi buruk atau permasalahan antara orang tua, anak kerap menjadi objek pelampiasan situasi kemarahan

Penulis: Rina A.P.R
Editor: willy Widianto
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
BOCAH HILANG - Bingkai foto mendiang Alvaro Kiano Nugroho (6) masih terpajang di dinding rumah duka, Gang Al Muflihun I, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025). Ia menjadi korban pembunuhan ayah tiri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah menyoroti kasus penculikan dan kematian Alvaro Kiano Nugroho, bocah 6 tahun yang hilang selama 8 bulan sebelum ditemukan tak bernyawa. Margaret menegaskan bahwa anak sering menjadi korban saat terjadi konflik dalam hubungan orang tua terlebih ketika pelakunya berasal dari lingkungan terdekat.

Baca juga: Polisi Benarkan Ayah Tiri Alvaro Tewas, tapi Bukan di Sel Tahanan, Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka

“Anak seringkali menjadi korban ketika terjadi problem pada orang tua. Dalam kasus ini, pelaku adalah ayah sambung korban,” ujar Margaret, Senin (24/11/2025).

Margaret mengatakan pola semacam ini kerap muncul pada kasus kekerasan terhadap anak. Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, komunikasi buruk, atau permasalahan antara orang tua, anak sering menjadi objek pelampiasan situasi.

Ia juga menyoroti pentingnya proses adaptasi antara anak dan orang tua sambung dalam keluarga baru. Bonding atau ikatan emosional harus dibangun dengan kesabaran dan pemahaman.

“Ketika membangun keluarga baru atau menghadirkan figur orang tua sambung, hubungan emosional dengan anak tidak boleh dilewatkan,” jelasnya.

Margaret menambahkan bahwa dalam kasus Alvaro, lokasi penculikan di masjid menunjukkan bahwa ruang publik yang dianggap aman pun bisa menjadi titik rawan ketika pelaku adalah figur yang dikenal anak.

“Kalau di masjid kemudian dibawa pergi oleh ayah sambungnya, tentu orang sekitar tidak akan curiga,” ujarnya.

KPAI berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada dan mengutamakan perlindungan anak di tengah persoalan internal keluarga.

“Ini menjadi alarm bersama untuk memperkuat perlindungan anak dalam kondisi apapun,” tegas Margaret.

Baca juga: Alex Iskandar Ayah Tiri Alvaro Kiano Akhiri Hidup Minggu Dini Hari di Polres Jakarta Selatan

Alvaro diketahui meninggal dunia sehari setelah hilang dijemput ayah tirinya dari Masjid Jami Al-Muflihun, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 6 Maret 2025. Alvaro dibawa oleh Alex ayah tirinya dengan iming-iming akan dibelikan mainan. Bocah itu akhirnya mau diajak pergi.

Namun keesokan harinya, Alvaro disebut terus menangis mencari sang kakek yang biasa ia panggil “bapak”. Dari keterangan yang diterima keluarga, tangisan itu diduga membuat Alex emosi hingga menutup mulut Alvaro dengan handuk. Akibat tindakannya itu, Alvaro meninggal dunia.

Setelah mengetahui Alvaro tak bernyawa, Alex panik dan menitipkan jasad anak tirinya tersebut ke rumah adiknya di Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Kisah Cinta Arum dan Ayah Tiri Alvaro: Berawal dari Satu Rumah Kos, Dua Tahun Pacaran Lalu Menikah

Tak lama, jasad Alvaro kemudian dibungkus plastik dan diikat pada batang pohon di sekitar aliran kali di dekat Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved