Jumat, 5 September 2025

Bank Mandiri dan Yokke Siapkan Platform Integratif untuk Genjot Digitalisasi UMKM

Bank Mandiri bersama platform digital Yokke dan Asosiasi E-Commerce Indonesia memacu digitalisasi bisnis para pelaku UMKM di Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
dok.
Virtual Workshop bertajuk ā€œTransformasi Digital UMKM Merah Putihā€ di Jakarta, Rabu (13/10/2021). Virtual workshop ini mengundang ribuan peserta pelaku UMKM dan diselenggarakan Bank Mandiri dan Yokke bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). 

Hasil survei Google dan Temasek menyatakan, ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.826 triliun.

Sedangkan hasil survei Bank Indonesia di 2020 mencatat nilai transaksi ekonomi digital melalui e-commerce mencapai Rp 253 triliun pada 2024.

Niniek S. Rahardja, Direktur Utama Yokke menyatakan, pemberdayaan UMKM tidak cukup hanya dengan memberikan akses pada permodalan.

“Pelaku usaha juga perlu dilengkapi dengan platform yang memudahkan mereka untuk mengelola usahanya, sehingga mereka tidak lagi direpotkan dengan hal-hal seperti pencatatan manual untuk penjualan dan inventori," ungkapnya.

Baca juga: Lima Kota Adopsi OneMap.id untuk Dukung Lonjakan Kebutuhan Digitalisasi

PIhaknya saat ini menyediakan platform digital YokkeBiz untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah mendigitalisasi usahanya.

"Platform ini memiliki integrasi lengkap ke berbagai aplikasi layanan logistik, pembukuan, online store sampai dengan integrasi dengan berbagai marketplace,” ungkap Niniek S. Rahardja.

Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki: 15 Juta UMKM Sudah Terhubung ke Ekosistem Digital 

"Modal utama yang dibutuhkan seorang pengusaha sebenarnya adalah keberanian, kejelian menangkap peluang dan tentunya kreatifitas," tambah Niniek.

Menurutnya, di era digital sekarang, terdapat banyak peluang sekaligus alat yang tersedia untuk dapat mengelola dan mengembangkan usaha.

Sependapat dengan Niniek, Himelda Renuat, Chief Marketing Officer DOKU mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online.

“Pola konsumsi online yang kemungkinan besar akan menjadi permanen ini perlu didukung oleh sebuah ekosistem toko online yang solid dan berkelanjutan, dimana salah satu aspeknya adalah cara toko online tersebut menerima pembayaran dari pelanggannya," ungkap Himelda.

Lewat platform digital Doku, pihaknya menyediakan akses ke beragam metode pembayaran pilihan pelanggan namun juga memastikan kelancaran dan keamanan setiap transaksi yang terjadi dalam platform toko online seperti YokkeBiz.

Dalam pelatihan ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggandeng beberapa pakar digital yang tergabung dalam keanggotan idEA agar dapat secara langsung memberikan wawasan baru pada pelaku usaha UMKM agar bisa naik kelas.

“Setiap perubahan yang terjadi di platform e-commerce member kami tentu jadi bisa langsung disosialisasikan ke pelaku usaha untuk segera menyesuaikan strategi pemasarannya. Karena dunia e- commerce yang merupakan bagian industri digital juga terus berkembang menemukan bentuk terbaiknya,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga.

Penyelenggaraan Virtual Workshop “Transformasi Digital UMKM Merah Putih” dibagi dalam  lima fokus wilayah untuk menyesuaikan dengan karakteristik ekonomi dan potensi di tiap kawasan.

Yakni, kawasan Jabodetabek dan Banten, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, serta Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.

Pelatihan pertama diselenggarakan di Jabodetabek dan Banten pada Kamis (14/10/2021). Sementara, pelatihan berikutnya akan digelar di wilayah berikutnya hingga 28 Oktober 2021.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan