Kamis, 7 Agustus 2025

Bitcoin Memantul di Atas 20 Ribu Dolar AS, Pasar Kripto Kembali Sumringah

Harga Bitcoin naik lebih dari 5 persen menjadi 20,198 ribu dolar AS pada pukul 15.00 WIB.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
MARCA
Harga Bitcoin menembus di atas 20 ribu dolar AS hari ini, Selasa (27/9/2022), untuk pertama kalinya dalam seminggu terakhir. 

 Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Harga Bitcoin menembus di atas 20 ribu dolar AS hari ini, Selasa (27/9/2022), untuk pertama kalinya dalam seminggu terakhir karena mata uang kripto dan aset berisiko lainnya melambung di perdagangan Asia.

Dikutip dari Coinmarketcap, cryptocurrency terbesar berdasarkan nilai pasar, harga Bitcoin (BTC), naik lebih dari 5 persen menjadi 20,198 ribu dolar AS pada pukul 15.00 WIB.

Mata uang kripto terbesar kedua, Ether (ETH), diperdagangkan 6,74 persen lebih tinggi, menuju ke level 1.383 dolar AS.

Sementara itu, harga Dogecoin hari ini naik tipis menjadi 0,06 dolar AS, sedangkan Shiba Inu naik hampir 2 persen menjadi 0,000011 dolar AS.

“Setelah merosot dalam seminggu terakhir, Bitcoin dan Ethereum masing-masing naik hampir 5 persen. Karena pembeli dapat memperbaiki inisiatif BTC di atas level US$19.000, resistensi berikutnya akan berada di $20.600," ujar CEO dan salah satu pendiri platform investasi kripto global Mudrex, Edul Patel, yang dikutip dari Live Mint.

Di sisi lain, Ethereum juga mendapatkan kembali dukungan psikologisnya di $1.300. Pasokan token telah meningkat sebesar 8.400 ETH saat beralih dari PoW ke PoS.

"Kami mungkin melihat pertumbuhan jangka menengah jika harga Ethereum kembali ke level $1.380-$1.400," kata Edul Patel.

Kinerja harga kripto lainnya hari ini juga meningkat, karena harga Solana, Polygon, Binance USD, Polkadot, Litecoin, Cardano, Chainlink, Tron, Avalanche dan Tether mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Manfaatkan Penurunan Harga Kripto, Microstrategy Borong 301 Bitcoin Senilai Rp 90 Miliar

Namun XRP, Stellar, ApeCoin tergelincir pada perdagangan hari ini. Sementara Terra dan Terra Luna Classic masing-masing naik lebih dari 24 persen dan 48 persen, menurut penyedia data kripto CoinGecko.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan Interpol meminta penegak hukum di seluruh dunia untuk menemukan dan menangkap salah satu pendiri Terraform Labs, Do Kwon yang menghadapi tuduhan terkait dengan penipuan setelah runtuhnya cryptocurrency Luna dan TerraUSD.

Baca juga: Harga Mata Uang Kripto Terus Merosot, Bitcoin Kini di Posisi 18.000 Dolar AS

Pejabat Korea Selatan menuduh Kwon dan lima orang lainnya melakukan kejahatan termasuk pelanggaran hukum pasar modal.

Kwon awal tahun ini pindah dari Korea Selatan ke Singapura, namun lokasinya tidak dapat dilacak setelah pihak berwenang Singapura pada 17 September lalu mengatakan Kwon tidak ada di negara itu.

Terraform Labs merupakan platform kripto yang berada di balik proyek pengembangan stablecoin TerraUSD dan token Luna.

Kedua aset kripto ini mengalami keruntuhan pada bulan Mei lalu, sehingga memicu kerugian besar di pasar kripto yang sudah terhuyung-huyung karena pengetatan kebijakan moneter.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan