Intip Jajaran Produk Mitsubishi Motors di Indonesia yang Menggunakan Mesin MIVEC
Teknologi MIVEC ini juga disematkan pada kendaraan penumpang Mitsubishi Motors yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap pembuat mobil berlomba-lomba menciptakan mesin yang dapat menghasilkan tenaga besar, konsumsi bahan bakar efisien dan emisi gas buang yang rendah.
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) berhasil mewujudkannya dengan sebuah mesin dengan teknologi MIVEC atau Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system.
Teknologi dari mesin ini dapat mengatur kinerja waktu atau valve timing dan besarnya bukaan katup udara dalam mesin (valve lift), dengan tujuan menghasilkan tenaga besar, konsumsi bahan bakar efisien dan emisi gas buang yang rendah.
Teknologi MIVEC ini juga disematkan pada kendaraan penumpang Mitsubishi Motors yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
Model flagship Small MPV Mitsubishi Motors yakni Mitsubishi Xpander dibekali mesin 4A91 MIVEC 1.5L DOHC 16 Valve yang memiliki tenaga hingga 104 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimum 141Nm di 4.000 rpm.
"Kemampuan dan tenaga yang dihasilkan mesin Xpander menjadikannya semakin lengkap dikombinasikan dengan berbagai fitur pada mobil sehingga memberikan pengalaman berkendara terbaik untuk keluarga," tutur Group Head of Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Guntur Harling, Rabu (3/6/2020).
Dibekali mesin serupa dengan Xpander, Xpander Cross memiliki tenaga maksimum dan torsi yang sama.
Akan tetapi, Xpander Cross memiliki kombinasi mesin dan suspensi canggih dengan katup peredam guncangan, sehingga dapat memberikan kenyamanan ekstra saat berkendara di berbagai medan.
Berbeda dengan Xpander, pada Outlander Sport juga disematkan mesin 4B11 16 Valve MIVEC DOHC berkapasitas 2.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 150 PS pada 6.000rpm juga torsi maksimum 20.1 atau 197 Nm pada 4.200 rpm.
Meskipun berada pada segmen medium SUV, berbeda dengan Outlander Sport, Eclipse Cross memiliki mesin 4B40 DOHC MIVEC 1.5 liter yang dilengkapi dengan Turbocharged, menjadikan torsi lebih bertenaga pada RPM rendah hingga menengah.
Dengan mesin empat silinder, Eclipse Cross mampu mencapai tenaga maksimum hingga 150 PS pada 5.500 rpm dan dengan torsi mesin maksimum 250 Nm pada 2.000-3.500 rpm.
"Tidak hanya model kendaraan penumpang yang berbahan bakar bensin saja yang dilengkapi dengan tekonologi mesin MIVEC, mobil diesel Mitsubishi Motors juga dibekali mesin dengan teknologi tersebut yang mampu meminimalisir konsumsi bahan bakar juga gas buang yang lebih ramah lingkungan," ungkap Guntur.
Sebut saja Pajero Sport varian Dakar 4x4, Dakar Ultimate dan Dakar 4x2 yang dihadirkan dengan mesin 4N15 2.4L MIVEC Turbocharged and Intercooled.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga besar mencapai 181 PS pada 3.500 rpm dan dilengkapi dengan teknologi Variable Geometry Turbo (VGT) yang mampu mengoptimalkan kinerja turbin sehingga mesin semakin prima dan tangguh.
Selain Pajero Sport, New Triton yang baru saja diluncurkan di Indonesia pada 2019 lalu juga dibekali teknologi MIVEC dengan mesin 4N15 DI MIVEC DOHC 16 valve Direct Diesel Injection, Intercooled and Turbocharged untuk varian Ultimate dan juga Exceed.
Dengan mesin ini, New Triton mampu menghasilkan tenaga maksimum 181 PS pada 3.500 rpm dan torsi maksimum 430 Nm saat 2.500 rpm, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisis CO2.
Kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang baru saja diluncurkan pada Juli 2019 lalu, Outlander PHEV juga dibekali mesin MIVEC yang melengkapi kecanggihan dan berbagai fitur yang dimilikinya.
Outlander PHEV hadir disematkan mesin 4B12 2.4L DOHC MIVEC empat silinder dengan tenaga maksimum 128 PS pada 4.500 rpm dan torsi maksimum 199 Nm pada 4.500 rpm.
"Mesin pada Outlander PHEV direkomendasikan untuk menggunakan bahan bakar bensin RON Min.95, disamping itu mobil ramah lingkungan ini juga menggunakan tenaga listrik, sehingga bahan bakar bensin yang digunakan bukanlah sumber energi utama untuk menggerakan mesin," jelas Guntur.