Tanggapan Toyota Soal Peluang LCGC Agya dan Calya Diproduksi Versi Hybrid

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - CEO Toyota Motor Asia (TMA) Masahiko Maeda mengungkapkan pihaknya masih hati-hati soal peluang memasang teknologi hybrid di mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) Toyota Agya dan Toyota Calya yang dipasarkan di Indonesia.

Maeda mengatakan, keputusan tersebut tidak bisa diambil dalam waktu dekat.

“Saya masih punya kekhawatiran terkait sensitivitas harga di segmen ini. Karena itu, hari ini saya belum bisa menjawab rencana tersebut secara pasti,” kata Maeda saat Media Day di sela penyelenggaraan Japan Mobility Show 2025 di Kota Tokyo.

Begitu juga dengan teknologi elektrifikasi full EV di mobil kelas LCGC. Maeda melihat hal ini masih melihat menghitung secara hati-hati. 

Sejumlah faktor yang menjadi perhatian Toyota adalah kondisi perekonomian Indonesia yang melambat dan membuat penjualan LCGC ikut terdampak.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri mencatat penjualan wholesales LCGC nasional anjlok 47 persen year-on-year (YoY) menjadi 7.795 unit pada September 2025.

Secara kumulatif, sejak awal tahun penurunannya mencapai 34 persen YoY menjadi 89.051 unit.  “Salah satu peluangnya adalah jika pemerintah dapat memperkuat suplai bioenergi dengan harga yang terjangkau," ujarnya.

Baca juga: Isuzu Pamer Vertical Core dan Truk Giga Terbaru di Japan Mobility Show 2025

"Dengan begitu, kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) masih bisa dipertahankan agar harga tetap kompetitif,” kata Maeda.