Bosch Mobility Driving Experience, Mengintip Pengujian Komponen Mobil Masa Depan yang Tahan Banjir
Bosch juga menggelar kegiatan Bosch Mobility Driving Experience, sebuah program yang bertujuan menunjukkan platform cerdas mereka di mobil masa depan.
Bosch Mobility Driving Experience, Mengintip Pengujian Komponen Mobil Masa Depan yang Tahan Banjir
TRIBUNNEWS.COM - Anda pasti sudah pernah mendengar merek Bosch.
Namun, kebanyakan orang di Indonesia masih mengasosiasikan Bosch sebagai produk perkakas dan peralatan rumah tangga, mulai dari bor, gerinda, gergaji hingga mesin cuci, penyedot debu dan bahkan mesin kopi.
Itu tidak sepenuhnya salah. Hanya, Bosch tidak hanya bergerak di lingkup pasar tersebut. Perusahaan teknologi asal Jerman tersebut punya lini bisnis beragam.
Baca juga: Bosch Kembangkan Sistem Valet Otomatis, Mobil Listrik Bergerak Sendiri ke Stasiun Pengisian Daya
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, masuk dalam sektor bisnis Consumer Goods, Bosch Group, yang telah beroperasi selama lebih dari 137 tahun sejak didirikan di Stuttgart, Jerman, juga memiliki lini lain yaitu Industrial Technology, Energy and Building Technology, dan Mobility.
Lini bisnis yang disebutkan terakhir, bahkan kini menjadi arah bisnis terpadu perusahaan seiring berkembang pesatnya pasar mobil kekinian khususnya pada sektor mobilitas pintar (smart mobility) bidang yang tengah menjadi arena penting bagi inovasi global.
Tak main-main, dalam menghadapi perubahan besar di sektor otomotif global, termasuk pergeseran menuju elektromobilitas, hidrogen, semikonduktor, dan kecerdasan buatan (AI), Bosch sudah menyiapkan sejumlah amunisi, mulai dari fasilitas research dan development yang mumpuni hingga lokasi proving ground lengkap dengan segala materi uji produk mereka.
Mesti dipahami, persiapan luar biasa yang dilakukan Bosch ini bukan berarti perusahaan teknologi Jerman ini bakal menjadi produsen mobil.
Furuichi Aiko, Communications Manager Bosch Jepang, menyatakan, pihaknya memposisikan diri sebagai penyedia sejumlah platform unggulan yang menyediakan berbagai fitur masa depan pada mobil-mobil kekinian mulai dari komponen, sparepart, hingga platform aplikasi digital.
Untuk itu, Bosch juga menggelar kegiatan Bosch Mobility Driving Experience, sebuah program yang bertujuan memberikan pengalaman langsung bagi media dan mitra industri untuk memahami solusi mobilitas yang sedang dikembangkan perusahaan.
Tribunnews.com mendapat kesempatan langka ini dengan menjadi satu-satunya media Indonesia yang mendapat undangan untuk melihat proving ground Bosch di Memanbetsu, Hokkaido, Jepang serta kantor pusat mereka berikut lokasi riset dan pengujian di Yokohama, Tokyo, Jepang.
Baca juga: Kapan Wiper Mobil Perlu Segera Diganti, Apa Efeknya Jika Diabaikan? Begini Tanggapan Bosch
Mobil-mobil Masa Depan yang Tahan Banjir
Dalam sesi Bosch Pre-Meeting with Media 2025 sebelum kunjungan tersebut, perwakilan dari Regional Corporate Communications, Bosch Mobility Southeast Asia menjelaskan, perusahaan teknologi asal Stuttgart itu berupaya mengajak publik memahami arah besar bisnis mobilitasnya.
Dari sistem penggerak berbasis listrik dan hidrogen, hingga penerapan kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor, Bosch menempatkan inovasi sebagai inti dari upaya menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman, efisien, dan hijau.
“Teknologi harus menciptakan nilai untuk masyarakat,” demikian pesan yang berulang kali disampaikan dalam paparannya akhir pekan kemarin.
Ditekankan, Bosch tidak hanya menjual produk, tetapi menawarkan cara berpikir baru tentang masa depan.Pertanyaannya, apakah inovasi yang disodorkan itu akan relevan pada tantangan yang terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari?
Di kawasan Asia Tenggara misalnya, banjir adalah satu di antara contoh sehari-hari yang menjadi 'musuh' bagi teknologi masa depan.
Soal ini, Bosch meyakinkan kalau inovasi dan solusi mobilitas yang digarap Bosch dapat melindungi komponen dari kondisi yang berbahaya seperti banjir.
Bosch menjelaskan bahwa teknologi kendaraan listrik (EV) yang mereka kembangkan telah dirancang dan diuji agar tahan terhadap air, dengan baterai yang diisolasi dan dilindungi oleh pelapis tambahan serta perlindungan khusus.
Tak hanya itu, EV juga dilengkapi sistem pengaman otomatis yang akan memutus aliran listrik saat terjadi benturan atau korsleting. Bosch menepis anggapan kalau kendaraan listrik berbahaya karena baterainya, sebab teknologi mobilitas yang mereka hadirkan mampu mendeteksi berbagai hambatan di jalan mulai dari lubang, polisi tidur, hingga genangan air guna meminimalisir risiko saat berkendara dalam kondisi menantang.
Baca juga: Bosch Kembangkan Sistem Valet Otomatis, Mobil Listrik Bergerak Sendiri ke Stasiun Pengisian Daya
Asia Tenggara Pasar Strategis Bosch
Bosch terus memperkuat komitmennya dalam membentuk masa depan mobilitas yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan penting dalam perjalanan tersebut, wilayah dengan potensi besar untuk menghadirkan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Melalui pilar inovasi, elektrifikasi, digitalisasi, dan keberlanjutan, Bosch memposisikan diri sebagai mitra strategis yang mendukung transformasi industri otomotif menuju sistem mobilitas terintegrasi di masa depan.
“Prinsip kami tetap sama sejak Robert Bosch mendirikan perusahaan ini—lebih baik kehilangan uang daripada kehilangan kepercayaan,” demikian pesan nilai perusahaan yang disampaikan dalam sesi paparan.
Program Bosch Mobility Driving Experience menjadi simbol dari perubahan itu.
Di sana, Tribunnews diajak merasakan langsung bagaimana teknologi Bosch bekerja di lapangan: dari sistem pengereman canggih hingga solusi elektrifikasi yang siap mendukung transisi energi bersih di kawasan.
Bagi Bosch, perjalanan menuju mobilitas berkelanjutan bukan sekadar perlombaan teknologi, melainkan tanggung jawab moral untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Seperti halnya semangat Robert Bosch yang tetap bergema lebih dari seabad kemudian bahwa kemajuan sejati selalu berpihak pada kehidupan.
Di balik slogan “Invented for Life”, Bosch menyimpan filosofi yang telah menuntunnya selama lebih dari satu abad: kepercayaan adalah modal utama dalam membangun masa depan. Ungkapan pendiri perusahaan, “I would rather lose money than trust”, menjadi prinsip yang masih hidup di setiap langkah inovasi Bosch termasuk saat menatap era baru mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara.
Bagaimana kecanggihan dan keseruan program Bosch Mobility Driving Experience yang dihadiri Tribunnews.com? Tunggu tulisan hasil liputannya.
(oln/*)
| Industri Otomotif Diterpa Krisis, Giliran Volkswagen PHK 2.000 Staff |
|
|---|
| Sistem Tanam Paksa: Dampak Positif dan Negatif Bagi Rakyat Indonesia |
|
|---|
| Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Berstandar Euro 6 Akan Didirikan di Bekasi |
|
|---|
| Sekjen PDI Perjuangan: Benteng Van Den Bosch Ngawi Bisa Jadi Wisata Edukasi Sejarah |
|
|---|
| Sri Mulyani Sebut Keberadaan Fasilitas Uji Kendaraan Outdoor Bisa Dorong Perekonomian Bekasi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.