Warna Keputihan Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Kawan Puan, Kenali Perbedaannya
Keluarnya cairan keputihan turut memberi arti bagi wanita tentang kondisi kesehatan sistem reproduksi. Ini perbedaan warna cairan keputihan.
Parapuan.co - Keputihan sebenarnya adalah hal yang normal dialami oleh setiap perempuan.
Namun, hal ini juga sering kali menjadi musuh kaum hawa.
Karena keputihan bisa membuat Miss V terasa gatal dan bau.
Tak jarang, hal ini memengaruhi kepercayaan diri wanita.
Padahal, keputihan adalah hal yang normal terjadi oleh semua wanita karena ini adalah cara Miss V membersihkan dirinya sendiri.
Keluarnya lendir atau cairan keputihan pertanda vagina sedang bekerja untuk membersihkan dan melembabkan dirinya sendiri.
Baca Juga: Bisa Ancam Nyawa, Waspadai 6 Jenis Kanker yang Berisiko Tinggi pada Wanita
Seperti yang dikutip dari WebMD, ciri-ciri keputihan yang normal adalah keluar cairan yang lengket dengan warna putih, bening, atau bercak merah kecokelatan.
Keputihan biasanya terjadi dalam jumlah yang lebih banyak ketika masa ovulasi, menyusui, atau ketika terangsang secara seksual.
Namun selain itu, pola makan ternyata dapat membuat wanita rentang mengalami keputihan.
Keluarnya cairan keputihan turut memberi arti bagi wanita tentang kondisi kesehatan sistem reproduksi.
Lalu seperti apa keputihan yang normal?
Hal ini ternyata bisa dilihar dari warna cairan keputihan yang keluar.
Mengutip dari Medical News Today, berikut perbedaan warna cairan saat keputihan dan artinya.
Bening
Paling umum terjadi biasa berwarna bening atau sedikit putih, dengan konsistensi seperti putih telur dan licin.
Cairan bening biasa pada masa sebelum ovulasi, saat muncul gairah seksual, dan selama kehamilan.
Baca Juga: Indonesia Dapat Pujian WHO Usai Datangkan Vaksin AstraZeneca
Putih
Warna putih ini meluas, dari warna krem hingga kuning muda.
Keputihan yang berwarna putih merupakan adanya tanda lubrikasi yang sehat pada vagina.
Tapi, ketika konsistensi seperti keju cottage dengan bau yang menyengat berarti ada infeksi.
Umumnya kondisi tersebut berkaitan dengan infeksi jamur, yang dapat menyebabkan gatal atau iritasi.
Merah Muda
Keputihan dapat berwana merah muda atau yang lebih tua, biasanya mengandung sedikit darah.
Paling sering terjadi dengan bercak sebelum menstruasi namun bisa juga menjadi tanda perdarahan pada awal kehamilan.
Baca Juga: Ini 5 Pilihan Makanan yang Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Vagina
Merah
Warna merah pada cairan atau lendir keputihan itu bervariasi, mulai dari merah cerah hingga merah gelap.
Keputihan ini sering terjadi pada saat wanita mengalami datang bulan, baik sebelum maupun sesudahnya.
Jadi warna merah menandakan hal yang masih aman.
Namun, jika telah mengalami menopause dan tidak mengalami menstruasi setidaknya satu tahun, maka kamu harus segera ke dokter.
Ditakutkan keputihan yang muncul tiba-tiba menjadi tanda adanya kanker endometrium.
Abu-abu
Keputihan berwarna abu-abu jelas tidak sehat dan ini bisa menjadi gejalan infeksi bakteri yang disebut Bacterial Vaginosis (BV).
BV bisa mengakibatkan gejala lainnya seperti gatal, iritasi, bau yang menyengat, kemerahan di sekitar vulva atau lubang vagina.
Jika puan sekalian mengalami tanda-tanda tersebut segera periksa ke dokter dan mendapat resep obat untuk mengatasi BV ya.
Baca Juga: Budaya Menakuti Perempuan dengan Istilah Perawan Tua Penyebab Adanya Pernikahan Muda
Kuning Kehijauan
Jika cairan keputihan berona kuning tipis, itu tidak menunjukkan adanya masalah, dan terjadi karena perubahan pola makan.
Namun, jika cairan berwana kuning gelap, hijau kekuningan, atau hijau berarti mengisyaratkan infeksi bakteri atau bahkan infeksi menular seksual.
Temui dokter jika keputihan kental dan berbau tak sedap.
(*)