3 Mutasi Virus Corona Baru Sudah Masuk Indonesia, Lakukan Ini untuk Pencegahan Penularan
Mutasi virus corona yang berasal dari luar negeri sudah ditemukan di Indonesia. Agar tak tertular, lakukan hal ini!
Parapuan.co - 3 mutasi virus corona baru sudah masuk Indonesia. Mutasi tersebut berasal dari luar negeri, yakni Inggris, India, dan Afrika Selatan.
Kasus penularan virus corona yang bermutasi tersebut sudah terjadi di beberapa kota di Indonesia, salah satu contohnya adalah Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan kasus penularan Covid-19 akibat mutasi virus yang berasal dari luar negeri itu sudah mencapai 16 kasus.
Rinciannya adalah 13 kasus pertama dari mutasi Inggris, 2 kasus dari mutasi virus corona India, dan 1 kasus dari mutasi Afrika Selatan.
Baca Juga: Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Mendapatkan Vaksin Covid-19
"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden, mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden penularan dari India di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan di Bali," ujar Budi seperti dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, sudah ada dua mutasi dari India dan satu dari Afrika Selatan," terang Budi lebih jauh, masih melansir dari Kompas.com.
Informasi dari Menteri Kesehatan tersebut juga dibenarkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Siti membenarkan bahwa ketiga varian mutasi yang masuk Indonesia itu adalah B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan.
"Iya benar demikian (B.1.617 di Jakarta dan B.1.351 di Bali)," ujar Nadia seperti dilansir dari Kompas.com.
Adanya mutasi virus Covid-19 yang berasal dari luar negeri ini hendaknya membuat kita semua berhati-hati, sebab penularan dan infeksinya jauh lebih kuat dibanding virus sebelumnya.
Virus yang bermutasi jauh lebih berbahaya
Mutasi virus corona dapat dipastikan jauh lebih berbahaya dibandingkan virus sebelumnya.
Sebab, virus yang bermutasi biasanya jauh lebih kuat dan memiliki daya infeksi yang lebih berbahaya.
Konon mutasi virus pun tidak menimbulkan gejala namun dengan pasti memengaruhi kesehatan organ tubuh bagian dalam.
Baca Juga: Pelonggaran Protokol Kesehatan Hingga Mutasi Virus Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di India
Contohnya varian B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris. Varian ini diperkirakan 50 persen lebih menular daripada varian sebelumnya dan dikaitkan dengan peningkatakn transmisi yang lebih efisien serta cepat.
Bahkan, Januari 2021 lalu ilmuwan dari Inggris melaporkan bukti yang menunjukkan bahwa varian B.1.1.7 berpotensi menyebabkan peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan varian lain.
Sementara itu, varian B.1.617 ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020 lalu. Virus ini disebut dengan mutasi ganda yang infeksinya lebih kuat dari sebelumnya.
Virus B.1.617 mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525R dan E484Q.
L4525R dikhawatirkan meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi, sementara E484Q bisa membuat virus memiliki pengikatan yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Mutasi B.1.351 pun tak kalah mengkhawatirkannya dibanding dua mutasi lainnya.
Mutasi virus corona ini ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan, awal Oktober 2020.
Mutasi virus B.1.351 ini dicurigai dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi, tetapi terdeteksi meningkatkan keparahan penyakit.
Indonesia punya potensi lonjakan Covid seperti India
Perihal mutasi virus corona baru yang masuk Indonesia, epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono turut memberikan pandangannya.
Menurutnya, apabila kita tak waspada dan terkesan meremahkan situasi saat ini, bukan tidak mungkin lonjakan kasus seperti di India terjadi di Indonesia.
Seperti yang kita tahu, saat ini India sedang menghadapi gelombang Covid-19 yang sangat besar. Kasus harian bisa mencapai ratusan ribu, hingga rumah sakit kewalahan menerima pasien.
Makanya, kita pun harus waspada terhadap penularan virus, sebab varian mutasi dari India sudah masuk ke Indonesia. Tentu kita semua tak boleh menyelepekan kondisi ini.
Baca Juga: Beberapa di Asia Tenggara, Berikut Negara yang Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Seperti India
"Kalau jumlah virus bermutasi itu (B.1.617 dari India) sudah di atas ambang tertentu, maka akan terjadi peningkatan yang sangat besar seperti di India, meski penduduk Indonesia seperlima India," ujar Pandu seperti melansir dari Kompas.com.
Oleh karenanya, ia menyarankan kita semua untuk waspada dan terus menjaga diri dari risiko infeksi.
Caranya dengan memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi kontak langsung dengan orang luar. Dengan begitu, risiko paparan virus pun bisa lebih terkendali.
Pandu pun mengingatkan kita semua untuk tidak dulu bepergian jauh seperti mudik Lebaran, karena hal tersebut justru meningkatkan risiko penyebaran virus.
Kalau tetap memaksa, maka bukan tidak mungkin lonjakan kasus corona di Indonesia bisa meningkat.
Maka dari itu, mengingat sebentar lagi libur Lebaran, maka ada baiknya kita menahan diri untuk tak mudik atau liburan dulu, ya.
Lebih baik menjaga dan menahan diri untuk tidak mudik dan berkumpul-kumpul dulu, daripada merelakan diri terserang virus. (*)