Rabu, 10 September 2025

Terbukti dari Studi, Memukul Anak Bisa Memengaruhi Struktur Fisik Otak

Meski anak sulit diatur, namun jangan pernah memukul sebab hal tersebut memberikan dampak buruk seperti perkembangan struktur fisik otak terganggu.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-05-08 21:00:03 

Parapuan.co - Kawan Puan, yang namanya anak-anak, wajar jika ia sangat aktif bergerak, berlari-lari, maupun menanyakan segala hal.

Tak jarang, ia juga menolak ajakan atau ajaran orang tua. Misalnya ketika diajak tidur, ia malah mau bermain atau menonton video.

Saat disuruh makan, ia lebih sibuk menonton televisi atau memainkan boneka atau mobil-mobilannya.

Baca Juga: Manfaat Pakai Baby Monitor di Kamar Anak, Salah Satunya Beri Rasa Aman

Tentunya hal ini membuat kita sebagai orang tua pusing. Bukannya apa, sebab ketika anak menolak ajakan atau perintah kita, hal tersebut membuat kita pusing.

Belum lagi kalau si kecil sudah mulai bisa membantah dan menolak. Pastinya kesabaran kita seolah diuji. Meski begitu, jangan pernah memukul si kecil ya, Kawan Puan.

Pola asuh orang tua yang sering memukul anak untuk membuatnya menurut atau jera justru akan berakibat buruk di kemudian hari.

Efek buruk memukul anak tidak hanya bisa memberikan contoh buruk padanya, tapi juga memengaruhi fungsi serta tumbuh kembang otaknya.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh orang tuanya suka memukul, memiliki struktur fisik otak yang berbeda dari anak yang tidak dipukul oleh orang tuanya.

Alhasil, struktur fungsi otak ini bakal memengaruhi kecerdasan maupun kemampuan anak saat ia tumbuh dewasa.

Melansir dari Fatherly, Dr. Sabrina Suffren dari University of Montreal mengungkapkan pola asuh yang keras dapat memengaruhi struktur fisik otak. 

Hal tersebut terbukti dari penelitan pada Maret 2021 yang melibatkan anak berusia dua hingga sembilan tahun.

Penelitian ditujukan untuk mencari tahu bagaimana dampak praktik pengasuhan dan tingkat kecemasan anak apabila ia mendapatkan pola asuh dari orang tua yang suka memukul.

Hasilnya, para peneliti menemukan anak-anak yang berulang kali mendapatkan pengasuhan keras di masa kanak-kanak memiliki sejumlah wilayah otak yang lebih kecil. 

Baca Juga: Dampak Negatif Pisahkan Anak dari Orang Tua, Si Kecil Bisa Trauma hingga Depresi

Di samping itu, penelitian lain dari American Academy of Pediatrics 2018 juga membuktikan bahwa dampak buruk memukul anak adalah memberinya contoh kekerasan yang mungkin akan ia terapkan juga saat sudah dewasa nanti.

"Saat kamu mendidik anak dengan cara memukulnya, maka artinya kamu mengajarkannya untuk memukul. Hal ini bakal jadi contoh buruk yang ia ingat dan ikuti saat menghadapi suatu masalah nanti," jelas Dr. Andrew Grogan Keylor dari University of Michigan.

Lantas, bagaimana cara mendidik dan mengajarkan anak untuk disiplin dan menurut pada kata orang tuanya?

Sebuah artikel akademik tahun 2020 berjudul Promoting Positive Behavioral Outcomes for Infants and Toddlers: An Evidence-Based Guide to Early Intervention
mengungkapkan bagaimana cara tepat mengasuh anak, sekaligus mengajarkannya disiplin.

Caranya yakni dengan konsisten mengajarkan anak soal suatu hal dan melakukan hal tersebut secara berulang agar anak mengerti.

Misalnya, kamu ingin anak tidur jam 9 malam. Jika di saat itu ia masih ingin bermain, maka berikan pengertian mengapa ia harus tidur sekarang.

Di samping itu berikan contoh dengan kamu ikut tidur bersama dengan anak. Harapannya adalah dengan melihat orang tuanya tidur, ia jadi ikut tidur juga.

Lalu kamu pun harus konsisten melakukannya. Setiap jam 9 malam, ajak anak menyudahi kegiatan bermain dan mengajaknya tidur di kamar.

Jadi, alih-alih memukul, orang tua dapat melatih kedisiplinan anak dengan mengingatkan dan memberinya contoh setiap hari.

Namun, hal ini tentu bukanlah perkara mudah bagi para orang tua, sebab meskipun terdengar begitu bagus namun sulit diterapkan saat menghadapi si kecil. 

Baca Juga: Anak Suka Susah Tidur Malam? Begini Cara Membiasakan Anak Tidur Tanpa Drama

Terlebih saat menghadapi rengekan dan tantrum si kecil, dibutuhkan sikap orang tua yang tetap tenang dan dapat mengontrol dirinya agar tetap bisa memberikan yang terbaik pada anak.

Dengan begitu, diharapkan orang tua untuk selalu sabar dan menghindari memukul anak. (*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan