Hati-Hati, Ternyata Pria Narsistik Suka Perempuan dengan 10 Tipe ini
Hati-hati Kawan Puan! Pria narsistik ternyata tak menyukai perempuan kalem atau lemah lembut loh. Ternyata ini 10 tipe perempuan yang mereka sukai...
Meskipun kamu cantik, pintar, atau sukses namun masih memiliki isu insekuritas, pria narsistik akan dengan mudah memanfaatkan rasa insecure untuk kepentingan pribadinya.
Pria narsistik ingin agar kamu selalu insecure setiap saat agar bisa bertahan dengannya.
Maka dari itu, Kawan Puan, selesaikan dahulu rasa insecure yang kamu miliki sebelum membawanya ke dalam tahap relationship.
Seperti kata Gloria Steinem, “ Self-Esteem isn’t everything, its just that there is nothing without it.”
8) Succesful Women
Perempuan sukses secara karir dan ekonomi juga sangat menarik bagi pria narsistik.
Pria narsistik sangat memperhatikan perspektif publik, sehingga ia kerap memanfaat perempuan yang sukses.
9) Women with Daddy Issues
“Daddy Issues” atau isu mengenai ayah merupakan hal yang sedang banyak dibahas oleh para psikolog.
Perempuan dengan Daddy Issues biasanya memiliki ayah yang kekerasan dan abusif.
Tak jarang, perempuan dengan Daddy Issues di masa lalu kerap menjadi korban kekerasan fisik maupun emosional hingga tercipta trauma.
Perempuan dengan masalah ini secara natural terus menarik para pria narsistik untuk mendekatinya.
Siklus antara perempuan dengan dady issues dan pria narsistik akan berhenti jika kamu menyelesaikan masalah trauma soal sosok ayah di masalalu.
Baca juga: Begini Tanda-Tanda Pelecehan Emosional, Tanpa Sadar Sering Kamu Alami
10) The Caregiver
Perempuan tipe ini cenderung naif.
Ia sangat percaya bahwa seseorang bisa berubah.
Hampir sama seperti Emphatic Women, The Caregiver memiliki rasa kepedulian dan empati yang tinggi.
Pasalnya pria narsistik menginginkan kasih sayang dari perempuan dan berharap perempuan tersebut menyembuhkannya.
Kawan puan, jangan pernah mencoba untuk merubah kepribadian orang , karena kepribadian seseorang hanya bisa dirubah oleh dirinya sendiri.
Sepuluh tipe perempuan diatas, mungkin bisa menjadi satu di dalam karakter satu perempuan.
Kita bisa menjadi strong women, no- boundaries women sekaligus emphatic women disaat yang bersamaan.(*)