Penyebab Suhu Dingin Tanggal 6 Juli 2021 dan Fenomena Aphelion yang Terjadi
6 Juli 2021 banyak pengguna Twitter merasakan suhu dingin di pagi hari. Bertepatan dengan itu, LAPAN menjelaskan bahwa ada fenomena Aphelion.
Parapuan.co - Apakah pagi hari tanggal 6 Juli 2021 kamu merasakan suhu pagi hari yang lebih dingin?
Suhu dingin di pagi hari tanggal 6 Juli 2021 ini dirasakan oleh banyak masyarakat dari berbagai daerah.
Saking banyaknya yang merasakan suhu lebih dingin di pagi hari tanggal 6 Juli 2021, tagar #dingin menjadi trending topic di Twitter.
Total ada 27,9K Tweets atau 27,9 ribu cuitan Twitter yang menggunakan tagar #dingin.
Baca Juga: Mola TV Hadirkan Layanan Streaming Gratis selama PPKM Darurat, Cuma Pakai Kode Promo Ini
Misalnya tweet dari akun @Remesable yang membuat cuitan, "Ee buset dingin banget" dengan disertai tangkapan layar ponselnya yang menunjukkan suhu di jam 5.18 pagi berada di 17 derajat celsius.
Ee buset dingin banget pic.twitter.com/6L8qlNhSO2
— kuah mie goreng (@Remesable) July 5, 2021
Lalu ada juga akun @anitanrni yang mengatakan, "dingin bet #cuaca", sambil menunjukkan tangkapan layar ponselnya yang menunjukkan suhu 13 derajat celsius di jam 4.04 pagi.
dingin bet #cuaca pic.twitter.com/AIAMs3E6yf
— cuma manusia biasa (@anitanrni) July 5, 2021
Bersamaan dengan suhu dingin yang dirasakan oleh masyarakat, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN mengatakan bahwa 6 Juli 2021 terjadi fenomena alam Aphelion.
Menurut LAPAN, Aphelion adalah fenomena dimana Bumi sedang berada di titik terjauhnya dari Matahari.
Titik terjauh Bumi dari Matahari ini bisa terjadi karena orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.
Melansir dari laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, Aphelion adalah fenomena tahunan yang rutin terjadi setiap bulan Juli.
Baca Juga: Ingin Views Instagram Reels Meningkat? Kuasai Trik Berikut Ini!
Orbit Bumi yang tidak sepenuhnya lingkaran sempurna itu, membuat ada titik jarak terjauh dengan Matahari.
Tahun ini, fenomena Aphelion terjadi pada tanggal 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB atau 06.27 WITA atau 07.27 WIT.
Lalu, apa dampak Aphelion terhadap kita yang tinggal di Bumi? Apakah ada hubungannya dengan suhu dingin yang kita rasakan di tanggal 6 Juli 2021 pagi?
Penyebab suhu dingin tanggal 6 Juli 2021 pagi
LAPAN menjelaskan bahwa Aphelion tidak memengaruhi suhu Bumi.
Menurut LAPAN, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan bulan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau.
Hal tersebut dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Baca Juga: Alami Bias Gender karena Mayoritas Perempuan, BTS ARMY Indonesia Lawan dengan Aksi Nyata
LAPAN juga menjelaskan bahwa saat ini posisi Matahari berada di belahan Utara.
Alhasil, tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.
Oleh karenanya angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin.
Dampak dari tiupan angin itu adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, dimana ketiga pulau tersebut berada di selatan khatulistiwa.
Jadi, suhu dingin yang kita rasakan pagi hari tanggal 6 Juli 2021, maupun sebelum dan sesudah tanggal itu, adalah efek dari tutupan awan yang sedikit serta tekanan udara.
Dampak Aphelion ke Bumi
Masih melansir dari laman Edukasi Sains Antariksa, LAPAN menerangkan bahwa tidak ada dampak signifikan fenomena Aphelion terhadap Bumi.
Baca Juga: 3 Langkah Mudah Mencetak Sertifikat Vaksin Covid-19 via PeduliLindungi
Suhu dingin yang kita rasakan di tanggal 6 Juli 2021 pagi juga bukan dampak langsung dari fenomena Aphelion.
Posisi Bumi yang berada di pada titik terjauh Matahari juga tak memengaruhi panas yang diterima Bumi.
Hal ini karena panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi, dengan distribusi yang paling signifikan memengaruhi disebabkan oleh pola angin.
Sementara itu, dampak Aphelion ke Bumi adalah diameter tampak Matahari yang terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68%. (*)