5 Tayangan di Netflix Berdurasi Singkat, Bisa Jadi Teman Makan dalam 20 Menit
Selain untuk makan di warteg 20 menit selama PPKM Level 4, waktu tersebut bisa kamu pakai untuk nonton tayangan di Netflix berdurasi belasan menit.
Parapuan.co - Makan 20 menit jadi viral di Twitter setelah pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 dan 3 di sebagian besar wilayah Jawa dan Bali.
Netizen Twitter ramai membahas makan 20 menit ini dengan cara berbeda, ada yang serius tapi tak sedikit juga yang santai dengan peraturan ini.
Contohnya Chef Arnold Poernomo yang membuat tweet seolah-olah makan 20 menit adalah lomba masak di acara televisi dimana ia bertugas sebagai salah satu juri.
Baca Juga: Film Keluarga Cemara: Arti Kekuatan dan Perjuangan Orang Tua untuk Wujudkan Mimpi Anak
Wkwkwkwk PPKM makan cuma boleh 20menit…yang masak pada latian jadi kontestan MCI
— Arnold poernomo (@ArnoldPoernomo) July 26, 2021
“Waktu kalian 20menit di mulai dari sekarang!!!”
Namun terlepas dari makan 20 menit, ada juga hal seru lain yang bisa kita lakukan dalam hitungan menit.
Salah satu contohnya adalah nonton tayangan di Netflix yang durasinya belasan menit saja.
Tontonan di Netflix berdurasi singkat ini adalah film animasi maupun dokumenter pendek yang punya pesan menyentuh di dalamnya.
Dalam belasan menit tayangan Netflix ini, kita bisa menjelajah berbagai kisah perjuangan seseorang, pengalaman hidup, maupun kisah detektif dalam membongkar kejahatan.
Yuk, simak langsung daftar tayangan di Netflix berdurasi singkat.
1. The Claudia Kishi Club
The Claudia Kishi Club adalah film dokumenter berdurasi 17 menit yang penuh dengan haru.
Film ini berisi penghormatan para seniman Asia-Amerika kepada karakter ikonik pendobrak stereotip di serial Baby-Sitters Club.
Serial Baby-Sitters Club sendiri menceritakan kisah lima remaja perempuan yang mempunyai ide cemerlang, membuka bisnis penitipan anak setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Baca Juga: 5 Film yang Mendukung Kampanye Body Positivity, Salah Satunya Girl's Trip
2. If Anything Happens I Love You
Berdurasi 12 menit, film animasi hitam putih If Anything Happens I love You mengisahkan sepasang suami istri yang tengah berjuang meredam duka tak berujung usai mereka kehilangan buah hati tercinta.
Putri mereka meninggal dalam tragedi penembakan yang terjadi di sekolahnya.
Kalimat terakhir yang diucapkan sang putri ketika mereka mengantarnya ke sekolah di hari terjadinya tragedi penembakan adalah, "If anything happens I love you," sebelum kemudian ia pergi meninggalkan orang tuanya untuk selamanya.
Kalau kamu suka film animasi penuh haru, maka If Anything Happens I Love You cocok buatmu.
3. What Did Jack Do?
What Did Jack Do? adalah film berdurasi 15 menit dengan tema kriminal.
Film ini punya visual hitam putih khas film lama.
Hal menarik dari film ini adalah kita bisa menyaksikan seekor monyet bernama Jack sedang diinterogasi oleh seorang detektif.
Sepanjang film, Jack dan detektif 'berbincang-bincang' untuk menemukan jawaban atas pertanyaan, "Apa yang dilakukan Jack?"
Termasuk untuk menjawab pertanyaan penting apakah dia bertanggung jawab atas kasus pembunuhan yang sedang diinvestigasi oleh sang detektif.
Baca Juga: Butuh Tontonan Agar Tidak Jenuh di Rumah? Simak Rekomendasi 3 Film Pendek YouTube Ini
4. Canvas
Canvas adalah film animasi pendek berdurasi 9 menit tentang seorang kakek yang kehilangan motivasinya untuk melukis setelah merasakan kehilangan yang melumpuhkan.
Ia amat berduka atas hal yang menimpanya sehingga membuatnya tak ingin lagi melukis.
Namun saat ia kembali menyentuh canvas kosong yang ada di ruang melukisnya, ia kembali menemukan semangat dan inspirasi.
Apa kira-kira inspirasi itu?
5. Little Miss Sumo
Berdurasi 19 menit, film dokumenter asal Jepang, Little Miss Sumo, mengisahkan perjuangan Hiyori dalam mendobrak budaya Jepang kuno.
Jepang zaman dulu menganggap bahwa sumo adalah olahraga yang secara tradisi hanya dikhususkan untuk laki-laki.
Maka, Hiyori, seorang pesumo perempuan berbakat berusia 20 tahun mencoba mengubah aturan olahraga asal Jepang tersebut.
Apakah dia berhasil dan seperti apa perjuangannya?
Baca Juga: Berawal dari Keresahannya Sendiri, Koo Hye Sun Bikin Film Soal Isu Perempuan
(*)