Calon Presiden 2014
Pengamat: Semua Harus Lapang Dada Menerima Hasil KPU
Semua pihak harus menunjukkan kedewasaan berdemokrasi dengan lapang dada menerima apa pun hasil yang diumumkan KPU
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh elemen bangsa agar menahan diri dan tidak terprovokasi jelang pengumuman penetapan perolehan suara pasangan calon presiden-wakil presiden hasil pemilihan umum presiden.
"Semua pihak harus menunjukkan kedewasaan berdemokrasi dengan lapang dada menerima apa pun hasil yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebab itu adalah pilihan rakyat untuk bangsa dan negara," ujar Alumni pasca-sarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Pirton Roul Hutagalung, Minggu (20/7/2014).
Menurutnya, dalam mensyukuri kemenangan janganlah mengedepankan eforia berlebihan dan lebih elegan bila merayakan kemenangan diwujudkan dalam bentuk syukuran yang dilakukan dalam gedung.
"Lebih elegan jika bentuknya syukuran yang dilakukan di dalam gedung. Siapa pun pasangan capres-cawapres yang ditetapkan KPU itulah pilihan rakyat yang akan memimpin bangsa dan negara Indonesia ini lima tahun ke depan. Dan tidak ada yang dikalahkan dan dimenangkan," ujar Pirton Hutagalung.
Pirton mengakui, pelaksanaan pilpres belumlah berjalan dengan sempurna sebab dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan, sehingga banyak TPS yang menggelar pemungutan suara ulang.
"Siapa pun yang nantinya keluar sebagai pemenang, tidak besar kepala. Mari berjiwa besar untuk menerima kekalahan dan yang menang tidak sombong," ujarnya.
Pirton menambahkan, pada saat pengumuman penetapan pemenang Pilpres oleh KPU Selasa 22 Juli 2014, juga tidak perlu adanya pengerahan massa.
Demikian juga, elemen masyarakat yang ingin mengetahui hasil pilpres cukup melihat dan mendengarkan melalui televisi, sehingga suasana tetap tenang, damai dan tertib. Masyarakat yang beraktivitas pun tidak terganggu menjalankan aktivitas sehari-hari.