Laporan TOBK yang Tidak Valid Bisa Menjerumuskan Siswa
Orang tua dan siswa harus berhati-hati dalam memilih Try Out Berbasis Komputer (TOBK) untuk dijadikan sebagai sarana berlatih dalam mempersiapkan UTBK
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, evaluasi hasil belajar bukan lagi sekadar melihat angka akhir dari sebuah ujian.
Di tengah gempuran informasi dan dinamika sistem seleksi masuk perguruan tinggi, siswa bahkan orang tua dituntut untuk memahami bukan hanya "berapa nilainya", tetapi juga "mengapa bisa dapat nilai itu" dan "bagaimana cara meningkatkannya".
Di era digital seperti sekarang, teknologi hadir sebagai jembatan antara hasil dan pemahaman.
Try Out yang dulunya hanya soal yang dikerjakan lalu selesai, kini telah berevolusi menjadi alat ukur yang lebih tajam dan personal.
Lewat laporan-laporan analisis yang detail dan berbasis data, siswa kini bisa mengetahui lebih dari sekadar benar atau salah.
Mereka bisa menelusuri kemampuan diri hingga ke akar, mulai dari penguasaan submateri, kekuatan, hingga celah kelemahan yang mungkin tidak disadari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana teknologi memegang peran penting dalam mendampingi siswa mengevaluasi proses belajarnya secara objektif, akurat, dan terarah.
Bukan hanya soal nilai, tapi tentang strategi menghadapi tantangan belajar masa kini.
Orang tua dan siswa juga harus berhati-hati dalam memilih Try Out Berbasis Komputer (TOBK) untuk dijadikan sebagai sarana berlatih dalam mempersiapkan UTBK-SNBT.
Jangan karena laporan dan prediksi kelulusan yang asal-asalan malah menjadi jebakan dalam pengambilan keputusan.
Jangan pula terjebak dengan TOBK yang malah sengaja menyajikan soal-soal sulit, bukannya menyajikan soal yang revelan.
Baca juga: Menyelisik Literasi dalam Bahasa Indonesia UTBK-SNBT 2025: Siswa Harus Siap dengan Beragam Topik
Bertanding: Pilih TOBK yang memang menggunakan sistem pengerjaan dan penilaian yang sama dengan UTBK yang sebenarnya!
Seperti atlet yang terus berlatih sebelum turun ke gelanggang pertandingan, siswa pun perlu tempat untuk menguji kemampuannya sebelum menghadapi ujian yang sesungguhnya.
Di sinilah peran TOBK menjadi sangat krusial.
Namun, bukan sembarang try out. Pelatihan ideal bukan hanya tentang menjawab soal, tetapi juga berlatih dalam skenario yang semirip mungkin dengan kondisi nyata.
Dalam platform pembelajaran digital saat ini, TOBK tidak lagi bersifat statis.
Siswa dituntut untuk memiliki durability yang baik dalam mengerjakan soal, karena mereka diminta mengikuti alur pengerjaan soal secara berurutan, dengan sistem waktu yang ketat dan realistis.
Bahkan, adanya sistem blocking time mendorong siswa untuk benar-benar mengatur strategi dan fokus pada satu komponen ujian sebelum berpindah ke komponen lainnya.
Ini bukan hanya soal latihan, tapi latihan yang mengasah kedisiplinan, manajemen waktu, dan ketahanan berpikir.
Bayangkan saja, contohnya di pelaksanaan UTBK-SNBT tahun ini siswa diminta untuk mampu menjawab setiap soal dengan rata-rata durasi pengerjaan 1 menit untuk bagian Tes Potensi Skolastik (TPS) dan 1,5 menit untuk Tes Literasi!
Lebih dari itu, kini banyak platform TOBK juga telah menawarkan sistem penilaian IRT yang tidak lagi bersifat konvensional.
Dengan pendekatan sistem penilaian Item Response Theory (IRT), setiap jawaban siswa dinilai bukan hanya berdasarkan benar atau salah, tapi juga memperhitungkan tingkat kesulitan soal dan konsistensi respons.
Sistem ini memberi gambaran yang lebih adil dan tajam terhadap kemampuan siswa.
Menariknya, tidak sembarang platform TOBK mampu untuk menyajikan data menggunakan sistem penilaian seperti ini dengan valid.
Sistem penilaian ini bisa menghasilkan data yang valid jika didukung oleh populasi peserta dalam jumlah besar yaitu lebih dari 10.000 siswa, sehingga hasilnya dapat diandalkan secara statistik.
Oleh karena itu, orang tua siswa dan para pejuang PTN harus berhati-hati memilih platform dalam melaksanakan TOBK agar hasilnya pun mampu merepresentasikan dan menjadi model pertandingan seleksi masuk PTN yang sesungguhnya.
TOBK saat ini bukan hanya media untuk mengerjakan soal saja, tapi lebih dari itu.
Ia menjadi arena pertandingan, di mana setiap siswa bertanding melawan dirinya sendiri, mengukur sejauh mana pemahamannya dan mempersiapkan strategi yang lebih matang untuk ujian yang sebenarnya.
Belajar Bukan Hanya Sekadar Hasil, tapi Butuh Evaluasi
Dalam proses belajar, keberhasilan bukan hanya diukur dari seberapa tinggi nilai yang diraih, melainkan dari seberapa dalam siswa memahami kekuatan dan kelemahan dirinya.
Untuk itu, evaluasi menjadi proses yang tidak bisa diabaikan.
Bagai sebuah cerminan yang jujur, hasil evaluasi harus menjadi tempat siswa melihat bayangan utuh dari perjalanan belajarnya.
Jika orang tua dan siswa salah memilih platform TOBK sehingga memberikan hasil evaluasi yang salah, lalu bagaimana siswa dapat memiliki gambaran rencana belajar yang harus dilakukan atau materi apa yang harus ditingkatkan.
Di tengah kebutuhan akan evaluasi belajar yang akurat, Ganesha Operation menghadirkan pendekatan yang terstruktur melalui Evaluasi Prestasi Belajar (EPB) yang terdapat pada aplikasi unggulan yang mereka miliki, yaitu GO Expert.
Fitur ini tidak hanya sekadar menyajikan jumlah benar atau salah, melainkan menyuguhkan data analitik mendalam yang membantu siswa memahami capaian belajar dari berbagai sudut.
Seperti yang sebelumnya dibahas, hasil dari apa yang dikerjakan siswa pada TOBK akan dianalisis secara menyeluruh hingga ke tingkat per butir soal.
Artinya, siswa bisa mengetahui soal mana yang berhasil dijawab dengan benar, mana yang sering salah, bahkan melihat tren pola pikirnya saat mengerjakan sehingga data yang disajikan tidak berhenti di permukaan.
Melalui pendekatan sistem penilaian IRT, sistem mengevaluasi respons siswa berdasarkan tingkat kesulitan soal dan ketepatan jawaban.
Sistem penilaian IRT yang dilakukan Ganesha Operation menjadi dasar dalam menghasilkan prediksi lulus yang sangat akurat.
Hal ini didukung dengan jumlah populasi peserta yang memenuhi syarat validitas dan ketersebaran data siswa di seluruh Indonesia.
Ditambah lagi dengan dengan simulasi pemilihan prodi di perguruan tinggi negeri yang siswa inginkan menjadikan laporan EPB Ganesha Operation menjadi alat yang tepat untuk dijadikan dasar belajar berkelanjutan bagi siswa.
EPB tidak berhenti hanya pada skor. Laporan yang dihasilkan mencakup evaluasi berdasarkan komponen materi dari bidang studi hingga per sub-babnya.
Bahkan, siswa bisa melihat perbandingan hasil mereka dengan siswa lain dari seluruh Indonesia.
Ini memberi mereka gambaran posisi yang kompetitif bahkan hingga ke tingkat cakupan nasional, serta menjadi pijakan penting dalam menyusun strategi belajar berikutnya.
Banyak platform pembelajaran menawarkan hasil TOBK, tapi belum tentu menyertakan analisis mendalam seperti ini.
Di Ganesha Operation, EPB dirancang sebagai alat refleksi sekaligus peta jalan.
Bukan hanya agar siswa tahu mereka berada di mana, tetapi juga agar mereka tahu ke mana harus melangkah selanjutnya.
Teknologi yang Tepat dan Pendidikan Bersatu untuk Meningkatkan Kualitas Belajar
Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan bukan sekadar kemudahan, tapi juga peluang.
Peluang untuk memahami, memperbaiki, dan melangkah lebih bijak dalam proses belajar.
Apalagi di era dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, bimbingan belajar tidak cukup hanya dengan tatap muka saja, tapi perlu dibarengi dengan basis teknologi online yang mutakhir, termasuk dalam proses evaluasi belajar.
Evaluasi bukan hanya bagi mereka yang gagal, melainkan menjadi titik balik untuk tumbuh.
Melalui pendekatan evaluasi yang cermat seperti EPB Ganesha Operation, siswa tidak hanya dibimbing untuk mengenali hasilnya, tapi juga untuk memahami prosesnya.
Mereka tidak lagi belajar tanpa arah dan tujuan, melainkan dibekali dengan peta yang menunjukkan arah berupa laporan yang lengkap dan terarah yang memberi data, wawasan, dan dorongan untuk terus berkembang.
Evaluasi yang jujur bukanlah hukuman, melainkan dorongan untuk lebih mengenal diri dan berlatih menjadi lebih tangguh.
Tidak semua perjuangan akan langsung membuahkan hasil, tetapi setiap langkah yang disertai pemahaman akan selalu lebih bermakna.
Bagi para orang tua, penting untuk memilih secara bijak platform pelaksanaan TOBK bagi anak-anaknya sehingga segala persiapan dapat dilakukan dengan optimum.
Lebih dari itu, yang dibutuhkan anak adalah dukungan, pemahaman, dan kepercayaan.
Ketika siswa mendapat ruang untuk belajar dengan sadar dan orang tua mendampingi dengan sabar, maka pendidikan tidak lagi jadi beban melainkan menjadi perjalanan bersama yang penuh harapan.
Dalam sinergi antara teknologi, semangat belajar, dan dukungan keluarga, di sanalah kualitas belajar menemukan bentuk terbaiknya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.