Rabu, 27 Agustus 2025

Ini Fakta-fakta Mengejutkan Siswa SMA yang Bunuh Gurunya di Sampang

Seorang guru honorer yang mengajar kesenian di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura meninggal karena tindakan muridnya sendiri.

TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Seorang guru honorer yang mengajar kesenian di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura meninggal karena tindakan muridnya sendiri.

Ahmad Budi Cahyono, calon ayah yang bayinya sedang dalam kandungan berusia 4 bulan, dianiaya hingga tewas oleh MH, siswa kelas XI, Kamis (1/2/2018).

Melansir Surya, Sabtu (3/2/2018), korban menegur pelaku karena terus mengganggu teman-temannya saat jam pelajaran berlangsung.

Baca: KPK Nilai Selama Ini Sudah Mendapatkan Banyak Pengawasan

Ketika itu, para siswa sedang melukis secara berkelompok di teras.

Namun, teguran korban tidak digubris oleh pelaku, sehingga korban memoleskan kuas ke wajah pelaku, sesuai yang telah ia peringatkan pada pelaku.

"Saya kan sudah peringatkan kamu dari tadi berulang-ulang jangan mengganggu. Tapi kamu masih saja tidak mendengarkan, malah kian menjadi," ujar seorang siswa, menirukan ucapan korban.

Pelaku tidak terima, kemudian ia berdiri lalu mencekik dan memukul leher korban.

Korban pun jatuh tersungkur dan dilarikan ke RSUD dr Soetomo Surabaya beberapa jam setelahnya.

Namun, nyawanya tak tertolong, dan ia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman, mengungkapkan bahwa MH memang memiliki jejak rekam perilaku buruk di sekolah.

Baca: Siswa Penganiaya Guru Itu Dijuluki Pendekar oleh Teman-temannya

"Mulai kelas 1 menurut guru-guru dan kepseknya serta guru BK, nilai perilakunya sudah termasuk merah, sudah sering dipanggil oleh BK dan ini peristiwa finalnya," kata Saiful Rachman, Jumat (2/2/2018).

Selain itu, terdapat beberapa fakta yang tak banyak diketahui tentang MH.

Berdasarkan keterangan dari AM, teman sekelasnya, MH adalah seorang pendekar yang mendalami ilmu bela diri sejak SMP hingga sekarang.

"Anaknya memang pendekar dan sudah lama belajarnya," kata AM kepada Kompas.com saat ditemui di depan kantor Polres Sampang, Jumat (2/2/2018).

MH juga selalu langsung mengeluarkan jurus-jurus bela diri yang ia pelajari begitu diledek temannya.

"Kalau disentuh sedikit badannya, biasanya reflek seperti orang mau pencak silat," imbuh AM.

Namun, menurut pengakuan Su'ud, kakak kandung pelaku, adik bungsunya tidak memiliki ilmu bela diri dan hanya menyukai futsal.

"Setahu saya adik saya tak punya ilmu bela diri. Dia hanya senang olahraga futsal," ujar Su'ud.

Tak hanya itu, MH rupanya merupakan siswa yang pandai, namun memiliki nilai perilaku di bawah B.

"Ketentuan kelulusan kan tidak hanya dari ujian akhir, tapi kan oleh sekolah dan yang berhak menentukan kelulusan adalah dewan guru di sekolah. Dan yang paling penting adalah penilaian perilakunya," kata Saiful.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

Sumber: Tribun Video
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan