Senin, 8 September 2025

Anji Curhat Susahnya Sekolah Daring, Pemerhati Pendidikan Ingatkan Pentingnya Peran Guru & Orang Tua

Musisi Anji Manji membagikan keluh kesahnya terkati sistem pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.

https://twitter.com/duniamanj
Tangkap layar cuitan duniamanji 

TRIBUNNEWS.COM - Musisi Anji Manji membagikan keluh kesahnya terkati sistem pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.

Lewat akun Twitter pribadinya, @duniamanji mengatakan, sistem pembelajaran tersebut memiliki persoalan tersendiri.

"Sekolah daring untuk anak SD, adalah tersedotnya energi orang tua."

"Belum lagi yang Anak Berkebutuhan Khusus atau berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi," tulis Anji.

Baca: Cerita 4 Pelajar di Bandar Lampung Masuk Sarang Ular Demi Belajar Daring

Baca: Viral di Medsos, Warkop di Surabaya Sediakan Internet dan Teh Gratis untuk Siswa yang Belajar Daring

Diketahui semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sejumlah sektor terkena dampaknya.

Sehingga dunia pendidikan yang dipaksa pemerintah dan stakeholder laiinya mencari jalan keluarnya.

Termasuk menerapkan sistem pembelajaran daring atau online sebagai solusinya.

Terlepas dari keluhan Anji, pemerhati dunia pendidikan sekaligus Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan memberikan pandangannya terkait sistem pembelajaran daring.

Bukik mengakui kebanyakan guru maupun orang tua belum siap sepenuhnya dengan sistem baru tersebut.

Padahal kunci keberhasilan dari pembelajaran daring terletak pada peran guru dan orang tua.

"Peran keduanya sama-sama 50 persen, kuncinya pada guru, karena guru yang paling mungkin membantu orang tua melakukan persiapan," katanya kepada Tribunnews, Rabu (29/7/2020).

Bukik melanjutkan, guru dan orang tua memiliki tugas masing-masing yang harus diambil untuk mencapai tujuan pembelajaran daring.

Ia mengatakan tugas guru lebih banyak pada diagnosis awal, merancang desain pembelajaran, dan melakukan asesmen formatif-sumatif

Sedangkan tugas orang tua berfokus pada memandu jalannya proses pembelajaran daring.

"Masalahnya, beban orang tua meningkat kalau desain pembelajarannya tidak berkualitas," tegasnya.

Pemerhati Dunia Pendidikan sekaligus Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan
Pemerhati Dunia Pendidikan sekaligus Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan (https://www.instagram.com/bukik/)

Baca: Kemendikbud Ingatkan Pemda Taati SKB 4 Menteri Terkait Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Baca: Kemendikbud Diminta Alihkan Anggaran POP untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran Jarak Jauh

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan