Kamis, 4 September 2025

Lebih Akrab dengan Gadget, Anak Indonesia Ketinggalan Dalam Membaca Buku

Data The Organisation for Economic Co-operation and Development menunjukkan budaya membaca di Indonesia termasuk yang paling rendah.

puspen tni/puspen tni
Perpustakaan Satgas Yonif 125/Simbisa sambangi anak-anak Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua. Selasa (11/8/2020). Kehadiran perpustakaan keliling ini, diharapkan dapat memupuk dan meningkatkan minat membaca anak-anak yang berada di perbatasan, apalagi ditengah situasi pandemi Covid-19. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

Eddy Hendry, Head of Early Childhood Education and Development Tanoto Foundation, menjelaskan literasi sebenarnya bukan hanya kemampuan membaca tapi juga memahami membaca.

Saat ini belum banyak diterapkan kebiasaan membaca di usia dini.

Apalagi sekarang anak-anak lebih akrab dengan gadget, dan kebiasan mendongeng juga berkurang.

"Kita ingin ada gerakan literasi Indonesia Cinta Membaca, memastikan agar anak-anak punya kebiasaan membaca usia dini," ujarnya.

Satu di antara kegiatan Indonesia Cinta Membaca adalah mengadakan kompetisi membaca di mana kegiatan membaca bisa menjadi kebiasaan yang menyenangkan.

“Tujuan utama ingin setiap anak mencapai potensi penuh belajar mereka dan ini selaras dengan dukungan kami pada pemerintah untuk menekan angka stunting. Bicara stunting bukan soal gizi saja tapi juga aktifnya pola asuh dan kualitas pengasuhan orangtua dan di sekolah,” jelas Eddy di kesempatan yang sama.

Otak manusia berkembang sangat pesat di 1000 hari pertama kehidupan.

Ini adalah masa-masa krusial dalam tumbuh kembang anak karena sinaps yang terbentuk pada usia ini sangat cepat.

Jadi sebenarnya usia dini adalah investasi yang sangat besar.

Baca: Polisi Antar Buku Sebrangi Lautan untuk Anak Pulau Lutungan yang Belajar di Rumah, Ajari Membaca

Menurut Eddy, membaca adalah salah satu stimulasi untuk memaksimalkan perkembangan otak anak.

Di negara-negara maju, minat baca sudah dimulai jauh sebelum mereka bisa membaca.

Hasilnya, anak-anak yang suka membaca tidak memiliki kesulitan ketika bersekolah.

Sebaliknya, anak yang tidak suka membaca ternyata dikaitkan dengan tingkat kriminalitas yang cenderung lebih tinggi ketika mereka dewasa.

Dongeng Dulu Membaca Kemudian

Rumah jadi sekolah yang pertama bagi anak sehingga ketika ingin anak memiliki kebiasaan membaca, kebiasaan itu dimulai dari rumah.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan