Melalui Kampus Merdeka, Ma'ruf Nilai Mahasiswa Akan Memiliki Keterampilan Ganda
Pemanfaatan teknologi harus diadopsi dengan skala dan takaran yang pas, serta proses belajar mengajar harus dibuat lebih dinamis
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, kebijakan pemerintah melalui 'Merdeka Belajar: Kampus Merdeka’ relevan dengan perkembangan dan sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
"Pemanfaatan teknologi harus diadopsi dengan skala dan takaran yang pas, serta proses belajar mengajar harus dibuat lebih dinamis,” kata Ma'ruf dalam acara Peringatan Dies-Natalis ke-58 Universitas Mataram (UNRAM) melalui konferensi video, Jumat (02/10/2020).
Dalam 'Merdeka Belajar: Kampus Merdeka’, Ma'ruf menyebut mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih mata kuliah di luar program studi utama yang dijalankannya, sehingga mahasiswa tersebut memiliki keterampilan ganda.
“Ketika mahasiswa diberi kebebasan dalam memilih mata kuliah di luar program studi utama yang sesuai dengan minatnya, diharapkan mahasiswa menjadi lebih kreatif dan juga bertanggung jawab terhadap pilihannya,” tuturnya.
Sebagai contoh, menurutnya kebijakan ini dapat menghasilkan insinyur yang selain menguasai kemampuan teknik, juga memiliki kemampuan lain seperti disain grafis yang bermanfaat untuk mendukung kemampuan tekniknya.
Baca: 4 Mahasiswa Unkhair Ternate di-DO, Universitas Sebut Mereka Telah Makar, hingga Kini Minta Keadilan
Namun, Ma'ruf menambahkan pilihan-pilihan tersebut hendaknya tetap diikuti dengan pemberian pendidikan karakter yang baik yang menanamkan nilai-nilai moralitas, toleransi, kepekaan sosial, serta nasionalisme.
Hal-hal tersebut penting untuk selalu ditanamkan bagi para mahasiswa, sebab dikatakan Ma'ruf, mereka tumbuh dan berkembang menjadi intelektual yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan, tetapi juga menjunjung tinggi moralitas dan menghargai kehidupan sosial.
"Saya selalu mengatakan bahwa dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya karena banyaknya orang cerdas. Tetapi dunia akan lebih baik karena moralitas dan kohesi sosial yang baik,” pungkasnya.