Minggu, 28 September 2025

Mengenal Seni Rupa Terapan, Berikut Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenisnya

Simak inilah pembahasan mengenai pengertian seni rupa terapan, lengkap beserta fungsi dan jenis-jenisnya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Gigih
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) Paulus Pangka mengamati sejumlah lukisan dari limbah kulit bawang putih karya murid SMP N 1 Semarang saat pemecahan rekor LEPRID pameran 1.001 lukisan tersebut di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/3/2021). Ini pembahasan mengenai pengertian seni rupa terapan, lengkap beserta fungsi dan jenis-jenisnya. 

Daerah-daerah yang terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.

Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan tersendiri.

Keistimewaan itu terdapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya.

Hampir semua motif hias pada ukiran Toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat ditemukan pada karya ukiran dari daerah lain.

Lain halnya dengan ukiran Bali yang kebanyakan bersifat naturalis.

Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.

Baca juga: 4 Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari, Berikut Fungsi dan Tujuannya

Baca juga: Ilmuwan Temukan Gambar Tersembunyi pada Lukisan Mona Lisa

3. Karya Seni Tekstil

Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman.

Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.

Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa.

Dua kota di wilayah Jawa Tengah yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.

Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri.

Ragam hias pada batik surakarta mengandung beberapa simbol, contohnya ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air.

Warna-warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah marun.

Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan