Materi Sekolah
Mengenal Fenomena Blue Moon, Berikut Alasan Disebut Bulan Biru, Asal Usul, dan Waktu Melihatnya
Berikut ini penjelasan mengenai fenomena Blue Moon atau Bulan Biru yang terjadi setiap dua atau tiga bulan sekali.
Banyak orang meyakini istilah Bulan Biru yang dimaknai sebagai sesuatu hal yang terjadi sangat langka dan berasal saat kabut asap dan abu vulkanik dari letusan gunung berapi mengubah Bulan menjadi berwarna kebiruan.
Istilah ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu.
Di mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan Bulan Biru bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.
Tidak Berwarna Biru
Meski namanya Bulan Biru, sebenarnya warna Bulan ini tidak benar-benar biru.
Dikutip dari Kids.grid.id, Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru bisa terjadi sangat langka dan tidak berhubungan dengan kalender.
Bulan berwarna biru bisa terjadi akibat dari kondisi atmosfer.
Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu bisa menyebabkan Bulan Purnama terlihat kebiruan.
Baca juga: Waktu Puncak Blue Moon atau Bulan Biru yang Terjadi Malam Ini, Berikut Asal Usulnya
Asal Usul Bulan Biru Musiman
Bulan Biru Musiman diartikan sebagai Bulan Purnama ketiga yang terjadi dalam sebuah musim astronomis yang mengalami empat kali Bulan Purnama.
Hal itu, dapat ditelusuri dari penggunaan Almanak Petani Maine yang saat ini sudah tidak dipakai lagi.
Menurut almanak ini, kemunculan purnama ke-13 dalam satu tahun dapat mengacaukan Peringatan Hari Besar Kristen (diantaranya Prapaskah dan Paskah) yang menggunakan Bulan Purnama untuk penentuannya.
Angka 13 dianggap sebagai angka sial dan kesulitan perhitungan terjadinya Bulan Purnama menyebabkan Bulan Purnama tambahan ini kemudian dinamakan sebagai “Bulan Biru”.
Selanjutnya, dalam bulan Prapaskah (Month of Lent), terjadi Bulan Purnama Prapaskah (Lenten Full Moon) yang merupakan Bulan Purnama terakhir di musim dingin (belahan utara).
Sebulan setelahnya, Bulan Purnama Paskah (Easter Full Moon atau Paschal Full Moon) yang merupakan Bulan Purnama pertama di musim semi (belahan utara).