Selasa, 19 Agustus 2025

Materi Sekolah

Iman Kepada Rasul Allah: Pengertian, Cara Beriman, dan Sifat-sifat Rasul

Iman kepada Rasul Allah adalah mempercayai bahwa Allah SWT telah mengutus rasul untuk memberikan petunjuk dan pedoman hidup kepada umat manusia

freepik.com
Berikut Pengertian Iman Kepada Rasul Allah, Cara Beriman dan Sifat-sifat Rasul Allah SWT 

TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian iman kepada Rasul Allah Lengkap dengan cara beriman dan sifat-sifat Rasul Allah di dalam artikel ini.

Iman merupakan percaya dan yakin dengan sepenuh hati.

Sebagai seorang muslim, dituntut memiliki keimanan pada ajaran yang dibawa atau disampaikan para rasul Allah.

Sementara itu, dalam islam rukun iman terdiri dari 6 macam.

Satu di antara rukun iman tersebut adalah iman kepada Rasul Allah.

Lalu apa pengertian Iman kepada Rasul Allah?

Baca juga: Iman kepada Kitab Allah SWT: Pengertian, Macam-macam, Fungsi, dan Hikmah

Baca juga: Apa itu Qirad? Berikut Pengertian, Dasar Hukum, Rukun, Syarat, Larangan, hingga Manfaat

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VIII yang disusun oleh Loso, Samroni, dan Mulyadi, berikut pengertian iman kepada Rasul Allah lengkap dengan cara beriman dan sifat-sifat Rasul:

Pengertian Iman kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah adalah mempercayai bahwa Allah SWT telah mengutus rasul untuk memberikan petunjuk dan pedoman hidup kepada umat manusia agar sejahtera dunia dan akhirat.

Cara Beriman kepada Rasul Allah

1. Mengikuti ajarannya

Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada manusia.

Sehingga pada hakekatnya, mengikuti ajaran Rasul sama dengan mengikuti ajaran Allah SWT.

2. Tidak membeda-bedakan rRasul

Pada hakekatnya semua Rasul adalah sama.

Rasul merupakan sama -sama utusan Allah SWT.

Sehingga kita tidak boleh membeda-bedakan antara Rasul yang satu dengan yang lain.

3. Meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan sehari-hari

Kita harus meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh dan panutan.

4. Taat dan patuh dalam menjalankan segala perintah dan larangan Allah SWT

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nisa: 59:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Sifat-sifat Rasul Allah

Secara umum, sifat Rasul dikelompokkan menjadi 3 yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz.

Berikut sifat-sifat Rasul Allah:

1. Sifat Wajib

a. Fatanah

Fatanah berarti Rasul wajib bersifat cerdas.

Hal ini disebabkan karena tugas rasul adalah membina umat yang memiliki watak dan tingkah laku yang berbagai macam.

b. Sidiq

Sidiq artinya benar

Seorang Rasul wajib bersifat benar, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

c. Amanah

Amanah artinya terpercaya.

Rasul wajib memiliki sifat amanah atau terpercaya.

Jika Rasul tidak memiliki sifat amanah, maka tugasnya tidak mungkin terlaksana.

d. Tablig

Tablig artinya menyampaikan

Rasul wajib memiliki sifat tablig.

Rasul tidak mungkin menyebarkan wahyu yang ia terima tanpa disampaikan kepada umatnya.

2. Sifat mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Rasul.

a. Baladah

Baladah artinya bodoh.

Mustahil rasul memiliki sifat tersebut.

b. Kizib

Kizib artinya dusta.

Tidak mungkins eorang Rasul bersifat dusta, baik perkataan maupun perbuatan.

c. Khianat

Khianat artinya curang.

Tidak mungkin seorang Rasul bersifat curang atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh Allah SWT.

d. Kitman

Kitman artinya menyembunyikan.

Rasul diberi tugas untuk menyampaikan wahyu.

Apa yang diterima dari Allah disampaikan tanpa mengurangi atau menyembuntikannya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan