Sabtu, 23 Agustus 2025

Kemendikbudristek Berikan Pemerataan Akses Pendidikan Lewat Akun Pembelajaran

Kelebihan pemerintah, menurut Nailul, adalah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa, pendidik, dan kedinasan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Daryono
https://belajar.id/
Akun Pembelajaran dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital INDEF Nailul Huda mengatakan Kemendikbudristek telah melengkapi upaya transformasi digital dalam bidang pendidikan melalui penyediaan Akun Pembelajaran.

Pasalnya, selama ini platform digital edukasi hanya dikembangkan oleh perusahaan rintisan.

“Swasta tidak mampu menjangkau masyarakat yang tidak mampu membayar jasa penyediaan layanan. Harapannya, kekosongan ini bisa diisi oleh pemerintah sebagai penyedia jasa tanpa dipungut biaya,” kata Nailul kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: KPK Dalami Peran Kemendikbud Ristek di Kasus Suap Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Lampung

Nailul mengatakan, platform ini masih memiliki ruang untuk terus dikembangkan.

Kelebihan pemerintah, menurut Nailul, adalah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa, pendidik, dan kedinasan.

"Mereka punya data. Saya rasa bisa dimulai dari data tersebut. Itu bisa menjadi kelebihan dari platform milik Kemendikbudristek," ucap Nailul.

Sementara itu, pengamat telekomunikasi dan teknologi pendidikan ITB Ian Josef Matheus Edward MT menilai Kemendikbudristek telah mewujudkan pendidikan yang lebih merata lewat Akun Pembelajaran (belajar.id).

Akun digital, menurutnya, dapat membantu akselerasi transformasi pendidikan ini.

Para guru dan siswa dapat mengakses berbagai aplikasi belajar, seperti Google Classroom, Google Meet, Google Drive, dan masih banyak lagi, sehingga memungkinkan adanya kolaborasi dalam belajar.

"Belajar.id sebagai platform yang dikembangkan Kemendikbudristek punya kelebihan karena gratis. Jadi, ini sesuai dengan semangat pendidikan untuk semua," ucap Ian.

Baca juga: Soal RUU Sisdiknas, Kemendikbud: Guru yang Penuhi Syarat Masih Dapat Tunjangan Profesi

Akun Pembelajaran, menurut Ian, dapat memberdayakan para guru di Indonesia.

Selama pandemi COVID-19, para guru mau tidak mau membuat materi pembelajaran daring.

Dengan tools yang dapat diakses lewat Akun Pembelajaran, para guru kini bisa mengembangkan kemampuannya dalam materi belajar secara lebih kreatif dan kolaboratif.

"Guru-guru bisa punya patokan seperti apa yang diujikan saat masuk universitas, dan apa yang dipelajari di level universitas. Prestasi siswa nantinya jadi lebih bagus," ucap Ian.

Akun Pembelajaran juga dinilai mendorong pemerataan kualitas pendidikan.

Saat ini, salah satu tantangan pendidikan adalah tidak meratanya kualitas antara satu daerah dengan yang lain.

"Kalau kualitas pendidikan bagus semua, hal ini berarti sudah merata dan ini akan berdampak pada ekonomi. Kita lebih cepat maju,” ujar Ian.

Baca juga: KPK Temukan Kelemahan Penerimaan Mahasiswa Jalur Mandiri karena Tak Ada Aturan dari Kemendikbud

Sebagai informasi, jumlah akun Belajar.id yang telah terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik) telah mencapai sekitar 57 juta per 17 September 2022.

Tiga provinsi dengan jumlah aktivasi akun tertinggi adalah Kalimantan Selatan sebanyak 72,79 persen, Kalimantan Utara sekitar 52,51%, dan Kepulauan Riau sebanyak 50,44%. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan