Selasa, 9 September 2025

Sosok Kepala SMAN 6 Depok yang Dicopot Dedi Mulyadi karena Tetap Berangkatkan Siswa Study Tour

Inilah sosok Kepala SMAN 6 Depok yang dicopot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi karena tetap memberangkatkan siswanya study tour ke Jawa Timur.

|
Penulis: Sri Juliati
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING-INSTAGRAM/sman6.depokofficial
KEPALA SEKOLAH DICOPOT - Kolase foto Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan Kesehatan di kompleks Kementerian Dalam Negeri, Minggu (16/2/2025) (kiri) dan Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah MPd yang diambil dari Instagram sekolah, Kamis (20/2/2025). 

Diketahui, Dedi Mulyadi sempat melarang SMAN 6 Depok memberangkatkan siswanya study tour dengan tujuan Jawa Timur dan Bali.

Alasan pelarangan itu karena Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour yang dinilai terlalu besar. 

"Saya meminta kepada Kepala SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya," kata Dedi, Sabtu (15/2/2025) dikutip dari Kompas.com.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. 

Jika ditambah uang jajan, orang tua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta. 

Menurutnya, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok, tanpa membebani finansial orang tua murid. 

Meski dilarang Dedi, tapi pihak sekolah tetap memberangkatkan 347 siswanya dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin (24/2/2025).

Menurut Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, imbauan Dedi Mulyadi itu disampaikan melalui video Instagram yang viral pada Sabtu (15/2/2025), atau dua hari sebelum para murid berangkat study tour.

Menyikapi imbauan Dedi, pada Minggu (16/2/2025), pihak sekolah menggelar rapat darurat. 

Dalam rapat tersebut, pihak sekolah mengeklaim mendapat persetujuan dari para wali murid dan komite sekolah untuk tetap memberangkatkan siswa study tour.

"Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan," ungkap Syahri.

Pihak sekolah mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait hal ini. 

Syahri bilang, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan KOB yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu. 

Adapun pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei peminatan siswa. 

"Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur) gitu," tutur Syahri.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan