Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Masa Perundagian
Berikut kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Aktivitas 8 Individu membahas masa perundagian.
Penulis:
Nurkhasanah
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi.
Pada soal IPS kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, siswa diminta untuk menjelaskan perkembangan seni dan sistem kepercayaan manusia pada masa Perundagian.
Sebelum melihat kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi siswa diharapkan dapat mengerjakan soal secara mandiri.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi.
Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 89 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, terdapat pada Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi) karangan Muhammad Nursa’ban dan Supardi terbitan Kemendikbudristek tahun 2023.
AKTIVITAS 8 | INDIVIDU
1. Bagaimana perkembangan seni pada masa Perundagian?
Jawaban:
Perkembangan seni pada masa Perundagian (sekitar 500 SM – 1 M) menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dibanding masa-masa sebelumnya dalam zaman prasejarah di Indonesia.
Berikut beberapa perkembangan seni yang mencolok pada masa Perundagian:
1. Seni Rupa dan Ukir
Teknik membuat perhiasan dan benda-benda logam berkembang pesat, terutama dari bahan perunggu dan besi.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 87 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Masa Bercocok Tanam
Muncul seni mengukir logam, terutama untuk menghias senjata, alat musik, dan benda ritual.
Contohnya: Nekara, moko, dan kapak corong yang sering dihiasi dengan motif geometris, binatang, atau manusia.
2. Seni Arsitektur Megalitik
Budaya megalitikum masih berlanjut, dengan pembuatan sarkofagus, dolmen, menhir, dan waruga yang menunjukkan pemahaman akan bentuk dan simbolisme.
Struktur ini tidak hanya berfungsi religius, tetapi juga mencerminkan estetika dan keterampilan teknis.
3. Seni Anyaman dan Tekstil
Pada masa Perundagian, masyarakat telah mengenal tenun dan anyaman dengan pola-pola yang semakin kompleks dan memiliki nilai seni tinggi.
Hasil tenun digunakan dalam pakaian sehari-hari maupun upacara.
4. Seni Musik Tradisional
Munculnya alat musik dari logam seperti gong dan kentongan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga bagian dari pertunjukan musik dan upacara adat.
2. Bagaimana sistem kepercayaan pada masa Perundagian?
Jawaban:
Pada masa Perundagian, sistem kepercayaan masyarakat mengalami perkembangan yang lebih kompleks dibandingkan masa sebelumnya.
Hal ini karena masyarakat saat itu sudah mengenal stratifikasi sosial, kehidupan yang menetap, dan sistem kepercayaan yang terorganisir, meskipun masih bersifat tradisional dan animistis.
Berikut adalah ciri-ciri sistem kepercayaan pada masa Perundagian:
1. Animisme dan Dinamisme
Animisme yakni kepercayaan bahwa roh leluhur dan makhluk halus mendiami benda-benda tertentu atau alam (gunung, pohon besar, batu).
Sementara dinamisme merupakan kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib atau sakti (contohnya: keris, batu keramat, atau benda pusaka).
2. Pemujaan Roh Leluhur
Masyarakat meyakini bahwa roh leluhur bisa memengaruhi kehidupan mereka, baik memberi berkah maupun musibah.
Oleh karena itu, sering diadakan upacara persembahan kepada roh-roh tersebut.
Bukti arkeologisnya bisa dilihat dari kuburan batu, sarkofagus, dan dolmen yang menjadi tempat pemujaan dan penghormatan kepada leluhur.
3. Penggunaan Bangunan Megalitikum
Bangunan seperti menhir, dolmen, waruga, dan sarkofagus digunakan sebagai media penghormatan, pemakaman, dan tempat ritual.
4. Simbolisme dalam Seni dan Benda Budaya
Banyak benda logam seperti nekara dan moko yang digunakan dalam upacara keagamaan dan sering dihiasi simbol-simbol kepercayaan.
Pola-pola hiasan pada benda-benda ini menggambarkan hubungan antara manusia dan alam gaib atau roh leluhur.
5. Adanya Pemuka Adat atau Dukun
Dalam masyarakat Perundagian sudah muncul tokoh-tokoh spiritual seperti dukun atau pemimpin adat yang memimpin upacara dan dianggap memiliki kemampuan berhubungan dengan dunia roh.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.