Senin, 18 Agustus 2025

Pendidikan Profesi Guru

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 PPG 2025 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi

Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, dalam pembelajaran mandiri PPG 2025, PPA.

Canva/Tribunnews.com
JAWABAN CERITA REFLEKTIF - Desain grafis Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025, dibuat dengan Canva, Selasa (10/6/2025). Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, dalam pembelajaran mandiri PPG 2025, PPA. 

TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, dalam pembelajaran mandiri PPG 2025, Prinsip Pengajaran Asesmen Umum (PPA).

Soal dan kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, PPG 2025 berikut dapat dipakai guru tertentu yang mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu tahun 2025 Dalam Jabatan (Daljab) di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Diketahui, terdapat 10 soal dalam Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025.

Bagi guru peserta PPG 2025 yang mengalami kendala mengerjakan soal-soal tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025 dalam artikel ini sebagai referensi.

Adapun soal dan kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025 yakni ''Ceritakan bagaimana merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas Bapak/Ibu Guru, sehingga diyakini dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran?

Selengkapnya, simak kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025.

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025

Pertanyaan: 

Sebelum mengakhiri sesi pada topik ini, ekspresikan pengalaman yang Bapak/Ibu miliki selama menjadi guru dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi melalui cerita reflektif. Ceritakan bagaimana merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas Bapak/Ibu Guru, sehingga diyakini dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran?

Referensi Jawaban:

Contoh Jawaban 1:

Selama saya mengajar, pengalaman merancang pembelajaran berdiferensiasi telah menjadi salah satu momen paling berharga dan menantang dalam praktik mengajar saya. 

Saya ingat ketika mengajar mata pelajaran sains kepada kelas yang terdiri dari siswa dengan berbagai kemampuan dan latar belakang.

Awalnya, saya menggunakan pendekatan pengajaran yang lebih tradisional, dengan satu metode yang sama untuk seluruh kelas. 

Namun, saya menyadari bahwa tidak semua siswa dapat menyerap materi dengan cara yang sama. 

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025: Mengapa Penting Mempertimbangkan Kondisi Peserta Didik

Beberapa siswa cepat memahami konsep, sementara yang lain membutuhkan lebih banyak waktu dan dukungan. 

Dari situ, saya mulai merencanakan pembelajaran berdiferensiasi.

Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah memastikan semua siswa merasa terlibat dan tidak tertinggal. 

Saya melakukan ini dengan rutin mengadakan diskusi kelompok kecil, di mana siswa dapat saling membantu dan berbagi pemahaman mereka. 

Melalui pendekatan ini, saya melihat peningkatan kepercayaan diri dan partisipasi dari siswa, terutama bagi mereka yang sebelumnya ragu untuk berkontribusi.

Refleksi saya menunjukkan bahwa dengan merancang pembelajaran berdiferensiasi, saya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan individu siswa, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan kolaboratif. 

Ini memberi saya keyakinan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara mereka sendiri, dan saya berkomitmen untuk terus mengembangkan pendekatan ini di kelas saya.

Contoh Jawaban 2:

Pada pembelajaran berdiferensiasi, guru merancang pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individual peserta didik.

Ketika menjumpai kebutuhan belajar yang berbeda-beda, kita bisa menyelaraskan kebutuhan belajar peserta didik dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. 

Kita dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi dengan 3 alternatif modifikasi yaitu modifikasi proses, produk akhir dan konten. 

Pada diferensiasi proses, kita bisa mengeksplorasi berbagai aktivitas dan strategi untuk mengejar setiap materi kepada peserta didik.

Misalnya dengan dibentuknya kelompok-kelompok sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing peserta didik. 

Pada diferensiasi produk akhir, setiap peserta didik diperbolehkan menunjukkan hasil belajarnya dalam bentuk sesuai minatnya. 

Contohnya video, teks, lagu, presentasi, gambar, dll. Pada diferensiasi konten, kita dapat memodifikasi konten pembelajaran untuk setiap peserta didik.

Contoh Jawaban 3:

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas melibatkan beberapa langkah penting. 

Pertama, dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid dilakukan berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar melalui observasi dan interaksi. 

Kedua, hasil dari pemetaan tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan setiap murid, termasuk memberikan variasi dalam konten, proses, dan produk pembelajaran. 

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa lingkungan belajar yang inklusif juga diciptakan untuk mendukung murid dengan kebutuhan khusus. 

Berikutnya evaluasi dan refleksi dilakukan secara berkala, hal ini dilakukan guna memastikan bahwa strategi pembelajaran berdiferensiasi tersebut berjalan efektif. 

Penyesuaian dilakukan jika diperlukan agar pembelajaran tetap relevan dan memaksimalkan potensi setiap murid. Murid menjadi lebih aktif, termotivasi, dan mampu mengembangkan potensi mereka sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

Contoh Jawaban 4:

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas melibatkan beberapa langkah penting, yaitu:

Pertama, pemetaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan minat, dan profil belajar dilakukan melalui observasi dan interaksi. 

Kedua, hasil dari pemetaan ini menjadi dasar dalam merancang pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Termasuk memberikan variasi dalam konten, proses, dan produk pembelajaran. Lingkungan belajar yang inklusif juga diciptakan untuk mendukung siswa dengan kebutuhan khusus.

Ketiga, evaluasi dan refleksi secara berkala dilakukan untuk memastikan strategi pembelajaran berdiferensiasi berjalan efektif. Penyesuaian dilakukan bila diperlukan agar pembelajaran tetap relevan dan memaksimalkan potensi setiap siswa.

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan