Pendidikan Profesi Guru
4 Contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025 Topik 1,2 dan 3 Divalidasi
Inilah 4 contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) lengkap Topik 1,2,3 dalam program PPG lengkap Topik 1,2 dan 3.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Inilah 4 contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) lengkap Topik 1,2,3 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.
Peserta PPG 2025 Dalam Jabatan (Daljab) akan diminta untuk mengerjakan jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai di platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK).
Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025 diunggah setelah guru selesai mengerjakan latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test di Ruang GTK.
Contoh jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025 dalam artikel ini dengan berbagai topik berikut menjadi acuan guru untuk menyusun jurnal sesuai mata pelajaran dan kelas yang diampu, serta agar cepat divalidasi.
Mulai jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai Topik 1 Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional, Topik 2 Makna, Urgensi, dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pendidikan Nasional, Topik 3 Kode Etik Guru: Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur?.
Selengkapnya simak contoh jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025, yang Tribunnews.com kutip dari beberapa sumber berikut ini.
Contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025
Jurnal Pembelajaran Modul 3
Filosofi Pendidikan Dan Pendidikan Nilai
“Filsafat Pancasila Dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan Nasional”
A. Filsafat Pancasila sebagai Landasan Filosofi Pendidikan Indonesia
Mempelajari kembali Filsafat Pancasila dalam konteks pendidikan menyadarkan saya bahwa setiap kegiatan belajar mengajar di kelas haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.
Selama ini, saya mungkin telah menerapkannya secara implisit, namun kini saya lebih sadar untuk merancangnya secara eksplisit.
Dalam pembelajaran IPAS materi "Bagian Tumbuhan dan Fungsinya" di kelas 4, nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan sebagai berikut:
1. Sila 1 - Ketuhanan Yang Maha Esa: Sebelum memulai pembelajaran, saya akan mengajak peserta didik untuk berdoa dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan berupa aneka ragam tumbuhan yang memberikan banyak manfaat (oksigen, makanan, keindahan). Ini menanamkan rasa religiusitas dan kesadaran bahwa alam adalah ciptaan-Nya yang harus dijaga.
2. Sila 2 - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Dalam kegiatan kelompok, saya akan menekankan pentingnya saling menghargai pendapat teman, berbagi tugas dengan adil saat mengamati tumbuhan, dan memperlakukan objek pengamatan (tumbuhan) dengan baik tanpa merusaknya.
Baca juga: Mengapa Pendidikan Nilai menjadi Aspek Penting dalam Sistem Pendidikan Saat Ini? Jawaban Modul 3 PPG
3. Sila 3 - Persatuan Indonesia: Kegiatan belajar kelompok dengan anggota yang beragam latar belakangnya merupakan miniatur dari Bhinneka Tunggal Ika. Mereka bekerja sama (gotong royong) untuk satu tujuan, yaitu memahami fungsi bagian tumbuhan. Tumbuhan itu sendiri adalah simbol persatuan; akar, batang, dan daun bekerja sama untuk kehidupan seluruh tumbuhan.
4. Sila 4 - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Saat presentasi hasil pengamatan kelompok, saya akan membuka ruang diskusi (musyawarah) untuk mencapai pemahaman bersama. Setiap anak berhak mengeluarkan pendapat dan kita akan menyimpulkan hasil belajar secara demokratis.
5. Sila 5 - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Semua peserta didik, tanpa memandang kemampuan awalnya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, bertanya, dan menggunakan alat peraga. Manfaat dari pembelajaran ini (pengetahuan tentang tumbuhan) adalah hak bagi setiap anak.
B. Filosofi Pendidikan Indonesia Berdasarkan Pokok Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)
Pemikiran KHD membuka mata saya bahwa pendidikan sejatinya adalah proses "menuntun" segala kodrat yang ada pada anak-anak. Peran saya sebagai guru adalah sebagai seorang pamong yang mendampingi tumbuh kembang mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.