TIBUNNEWS.COM – Pendaftaran seleksi sekolah kedinasan tahun ajaran 2025 masih dibuka hingga Kamis, 18 Juli 2025. 

Artinya, masih ada waktu 4 hari bagi para calon peserta untuk menyiapkan berkas dan memilih instansi tujuan.

Namun, sebelum mendaftar, penting untuk mengetahui seberapa besar peluang lolos di masing-masing sekolah kedinasan. 

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 12 Juli 2025, berikut ini urutan instansi dari peluang paling besar ke paling kecil, berdasarkan perbandingan antara jumlah formasi dan jumlah pendaftar.

1. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN – Kemendagri)

IPDN membuka 1.061 formasi dan telah menerima 18.800 pendaftar. 

Artinya, satu formasi diperebutkan oleh sekitar 17–18 peserta. 

Persentase peluang lolosnya sekitar 5,64 persen—tertinggi dibanding instansi lain.

2. Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Sipencatar Kemenhub)

Dengan 791 formasi dan 14.950 pendaftar, peluang lolos masuk sekolah kedinasan Kemenhub berkisar 5,29 persen.

3. Politeknik Statistika STIS (STIS – BPS)

Baca juga: Urutan Sekolah Kedinasan dengan Lolos Verifikasi Terbanyak, IPDN Teratas

STIS memiliki 400 formasi dan 8.036 pendaftar. Persaingannya cukup ketat, namun peluang lolos masih sekitar 4,98 persen.

4. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG – BMKG)

Sebanyak 350 formasi dibuka dan jumlah pendaftar mencapai 9.127 orang. Artinya, peluang lolos berada di angka 3,83 persen.

5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN – BSSN)

Instansi ini hanya membuka 50 formasi, sementara jumlah pendaftarnya mencapai 1.412 orang. Peluang lolos sekitar 3,54 persen.

6. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN – Kemenkeu)

Dengan 500 formasi dan 14.264 pendaftar, persaingan di STAN sangat ketat. 

Peluang lolos hanya sekitar 3,51 persen, menjadikannya salah satu instansi dengan persentase terendah.

7. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN – BIN)

STIN membuka 100 formasi, namun jumlah pendaftarnya mencapai 4.573 orang. 

Peluang lolos diperkirakan hanya sekitar 2,18 persen, atau satu kursi diperebutkan oleh 45 peserta.