Senam Otak Bakal Diterapkan kepada Para Siswa Dikdasmen di Sela-sela Jam Pelajaran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bakal menerapkan senam otak kepada para siswa.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan senam otak ini dinamakan Jeda Ceria.

Baca juga: Kemendikdasmen Terbitkan Aturan Baru Beban Kerja Guru, Total 37 Jam 30 Menit per Minggu

"Tahun ini pula akan dikenalkan Jeda Ceria. Jeda Ceria ini ya boleh kita sebut seperti senam otak," ujar Abdul Mu'ti saat meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) di SMAN 39 Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).

Abdul Mu'ti mengatakan senam otak ini akan digelar saat jeda pelajaran. 

Senam ini, kata Abdul Mu'ti, akan mulai disosialisasikan pada tahun ini. 

"Agar kalian semua setelah belajar dari pagi sampai kira-kira sampai jam 11 atau jam 12 memasuki jam berikutnya nanti ada namanya Jeda Ceria yang juga sudah ada videonya yang bisa dipelajari bersama-sama," jelasnya.

Kegiatan senam ini, menurut Abdul Mu'ti dilakukan untuk membangun fisik yang sehat. 

"Kenapa aktivitas fisik ini penting? Karena banyak hal dalam kegiatan kita ini tergantung dari kekuatan fisik kita," ucapnya.

"Kalian bisa punya kecerdasan yang luar biasa, tapi kalau fisiknya tidak sehat, kalian tidak akan jadi anak-anak Indonesia yang hebat," tambahnya.

Dirinya meminta siswa menjalani kegiatan di sekolah dengan gembira.

Selain itu, dirinya berharap para siswa tidak melakukan kegiatan di sekolah dengan terpaksa.

"Kuncinya, lakukan semuanya dengan gembira, lakukan semuanya dengan sukacita, jangan melakukan sesuatu karena terpaksa, apalagi melakukan sesuatu karena Anda hanya sebatas melaksanakannya," ucapnya.

Kemendikdasmen sendiri telah menerapkan senam Anak Indonesia Hebat yang berdurasi 8 menit saja. 

Pada hari ini, Abdul Mu’ti, meninjau pelaksanaan MPLS di SMAN 39 Jakarta Timur. 

Abdul Mu'ti tiba sekira pukul 19.20 WIB di SMAN 39 Jakarta Timur. 

Abdul tampak didampingi oleh Kepala Puspeka Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, Dirjen Dikdasmen Kemendikdasmen Gogot Suharwoto, dan Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana.