Kunci Jawaban PAI Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 73: Persiapan dan Perubahan Masa Puber

Teman-teman sekalian, hari ini saya akan menyampaikan hasil bacaan saya tentang persiapan anak menghadapi usia balig dan dampak perubahan pada masa puber.

Pertama, mari kita pahami dulu apa itu usia balig.

Usia balig adalah masa ketika seorang anak mulai dianggap dewasa dalam pandangan agama, ditandai dengan adanya tanda-tanda pubertas.

Bagi laki-laki biasanya ditandai dengan mimpi basah, suara yang mulai membesar, dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh.

Sedangkan bagi perempuan biasanya ditandai dengan datangnya haid pertama atau menstruasi.

Karena perubahan itu penting, anak-anak yang mulai balig harus dipersiapkan dengan baik. Persiapan itu tidak hanya dari segi fisik, tapi juga dari segi mental dan spiritual.

Dari segi fisik, kita harus mulai menjaga kebersihan diri, seperti mandi secara teratur, membersihkan tubuh setelah beraktivitas, dan mandi wajib setelah junub atau haid.

Dari segi mental, kita harus belajar mengendalikan emosi, karena pada masa puber sering muncul rasa mudah marah, tersinggung, atau ingin memberontak. Dari segi spiritual, kita harus lebih disiplin dalam beribadah, misalnya sholat lima waktu, berpuasa, serta berbuat baik kepada orang tua.

Kedua, dampak perubahan pada masa puber dapat dirasakan dalam berbagai aspek.

Perubahan fisik misalnya badan semakin tinggi, suara pada laki-laki menjadi lebih berat, dan perempuan mengalami perkembangan bentuk tubuh.

Perubahan ini sering membuat anak merasa bingung atau malu, sehingga perlu bimbingan dari orang tua maupun guru.

Selain fisik, ada juga perubahan emosional. Anak pada masa puber cenderung lebih sensitif, cepat marah, atau lebih suka menyendiri.

Ada juga yang mulai merasa penasaran dengan lawan jenis, dan ingin lebih banyak bergaul dengan teman sebaya. Jika tidak diarahkan dengan baik, hal ini bisa menimbulkan masalah.

Perubahan lain adalah dari segi sosial. Pada usia puber, anak mulai belajar mandiri, ingin menentukan pilihan sendiri, dan tidak selalu mau diatur.

Hal ini wajar, karena sedang mencari jati diri. Namun tetap saja harus diimbangi dengan sikap hormat kepada orang tua, guru, dan aturan agama.